Sarengat dan Usaha Mengulang Medali Emasnya.

Edisi: 26/47 / Tanggal : 2018-08-26 / Halaman : 138 / Rubrik : KL / Penulis : Toriq Hadad, ,


PADA puncak prestasinya, siapa sprinter terbaik Indonesia: Mohamad Sarengat atau Lalu Muhammad Zohri? Kalau ukurannya hanya catatan waktu, Zohri jelas unggul. Anak Nusa Tenggara Barat itu berlari 10,18 detik di nomor 100 meter dalam Kejuaraan Dunia Atletik U-20 di Tampere, Finlandia, Juli lalu. Zohri yang baru 18 tahun itu diramalkan segera memecahkan rekor Indonesia yang terpaut seperseratus detik dari waktunya—dicatatkan Suryo Agung Wibowo dalam SEA Games 2009.

Sarengat dan Zohri terpaut rentang waktu 46 tahun. Teknologi permukaan lapangan dan sepatu sudah jauh berbeda. Sarengat berlari di atas lapangan gravel (bata merah yang dihancurkan) Stadion Utama Senayan, dengan sepatu (spikes) berpaku 15 milimeter. Sedangkan Zohri bertanding di lapangan Tartan (karet sintetis) dengan sepatu berpaku lebih pendek, sekitar 6 milimeter.

Perbedaan bahan permukaan lapangan itu signifikan. Dalam laporan yang diterbitkan Journal of Applied Physiology pada 2002, Amy Kerdok dan kawan-kawan menyatakan trek lari yang terbuat dari poliuretan (campuran karet dan plastik) itu meningkatkan kecepatan lari 2-3 persen. Mohamad Sarengat dalam Asian Games 1962 mencatatkan waktu 10,5 detik di lapangan gravel. Seandainya ia berlari di lapangan Tartan, catatannya mungkin 10,185 detik—sama dengan prestasi Zohri di Finlandia. Ini baru soal lapangan, belum kalau Sarengat memakai spikes dengan paku pendek seperti Zohri.

Ada keistimewaan Sarengat yang tak dimiliki Zohri. Pada 1962 itu, Sarengat menjadi manusia tercepat di Asia. Sarengat juga meraih emas di nomor 110 meter gawang dan medali perunggu di nomor 200 meter. Sampai dia wafat pada 13 Oktober 2014, pada usia 74 tahun, belum ada atlet Indonesia yang melampaui prestasi medali Asian Games yang diraihnya.

Indonesia terlambat menemukan…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

O
OPEC, Produksi dan Harga Minyak
1994-05-14

Pertemuan anggota opec telah berakhir. keputusannya: memberlakukan kembali kuota produksi sebesar 24,53 juta barel per…

K
Kekerasan Polisi
1994-05-14

Beberapa tindak kekerasan yang dilakukan anggota polisi perlu dicermati. terutama mengenai pembinaan sumber daya manusia…

B
Bicaralah tentang Kebenaran
1994-04-16

Kasus restitusi pajak di surabaya bermula dari rasa curiga jaksa tentang suap menyuap antara hakim…