Otonomi Baru Untuk Mindanao.

Edisi: 26/47 / Tanggal : 2018-08-26 / Halaman : 202 / Rubrik : INT / Penulis : Mahardika Satria Hadi, ,

SERANGAN bom mobil van di Kota Lamitan, Provinsi Basilan, Filipina, Selasa dua pekan lalu, mengejutkan masyarakat negeri itu. Ledakan yang menewaskan sepuluh penumpang dan sopir serta melukai sembilan lainnya itu terjadi pukul 05.50 waktu setempat. Mobil itu meledak saat berhenti tidak jauh dari pos pemeriksaan keamanan di barangay (desa) Colonia.

Menurut juru bicara Komando Mindanao Barat Angkatan Bersenjata Filipina, Letnan Kolonel Gerry Besana, pengemudi menyetop mobilnya sekitar 60 meter dari pos pemeriksaan dan meminta orang-orang membantu mendorong kendaraannya. Tak lama kemudian, terjadi ledakan. Penyelidikan militer mengindikasikan bahwa kendaraan itu mungkin telah diledakkan dari jarak jauh.

Militer menyatakan pelaku serangan, yang diyakini anggota Abu Sayyaf, berencana membuat kekacauan di Lamitan. Kota berpenduduk campuran Islam-
Kristen ini termasuk daerah yang rawan. Pengamanan di ibu kota Basilan itu diperketat sejak 2001 ketika salah satu faksi Abu Sayyaf menguasai sebuah gereja dan rumah sakit serta menahan beberapa orang sandera.

Ledakan ini terjadi hanya lima hari setelah Presiden Rodrigo Duterte memberlakukan Undang-Undang Bangsamoro dalam upayanya membawa perdamaian di Mindanao, yang selama ini dirundung konflik. Pengesahan aturan itu menandai status baru daerah otonomi Bangsamoro di Mindanao, yang meliputi Provinsi Basilan, Lanao del Sur, Maguindanao, Sulu, dan Tawi-Tawi.

Dengan disahkannya status anyar tersebut, status daerah otonomi yang berlaku sejak…

Keywords: -

---

Foto Terkait