Elang Pengintai Isis.

Edisi: 27/47 / Tanggal : 2018-09-02 / Halaman : 106 / Rubrik : INT / Penulis : Iwan Kurniawan, ,

KERINGAT pengemudi pikap Kia putih itu sebasah jalanan Bagdad yang licin disiram hujan. Namun mobilnya terus meluncur cepat menuju kawasan pasar yang sibuk pada malam tahun baru.

Jantungnya berdetak kencang. Di bawah sasis mobilnya, terpasang setengah ton bom plastik yang akan Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) ledakkan di tengah kerumunan orang di ibu kota Irak. Pada pengujung 2016 itu, lelaki Irak tersebut menembus jalan raya empat jalur menuju sasaran: Pasar Bagdad al-Jdeidah.

Pengemudi itu bukan ”pengantin” biasa. Kapten Harith al-Sudani adalah mata-mata. Selama 16 bulan, agen Al-Suqur (Elang)—unit intelijen antiterorisme Irak—tersebut menyamar sebagai personel ISIS dan meneruskan berbagai informasi ke sebuah cabang khusus dinas intelijen nasional Irak.

Selama itu, dia telah membocorkan 30 rencana serangan bom mobil dan 18 bom bunuh diri. Dia juga membuka akses langsung dinas intelijen ke para komandan senior ISIS di Mosul.

Tapi pada hari itu dia cemas. Jika bom di sasis mobil itu tak membuatnya terbunuh, milisi ISIS mungkin yang akan melakukannya. Sebelum semuanya terjadi, dia mengirimkan pesan teks kepada ayahnya. ”Doakan saya,” katanya.

Lelaki 36 tahun bekas pegawai sistem pemantauan infrastruktur minyak Irak tersebut, kata pejabat dinas intelijen Irak, barangkali adalah spion terbaik negeri itu. Dia satu di antara sedikit agen di dunia yang sanggup menyusup ke jantung ISIS. The New York Times menguraikan sosok Kapten Harith pada Ahad dua pekan lalu setelah…

Keywords: -

---

Foto Terkait