Tekor Anggaran Jaminan Kesehatan

Edisi: 31/47 / Tanggal : 2018-09-30 / Halaman : 136 / Rubrik : EB / Penulis : Retno Sulistyowati, Putri Adityowati, Avit Hidayat


ARIEF Hidayatullah harus mencari dana talangan untuk membayar kontrak rumah, mencicil kredit sepeda motor, bahkan memenuhi kebutuhan rumah tangganya. Perawat di sebuah rumah sakit swasta di Karawang, Jawa Barat, itu bercerita, gajinya sejak Juni hingga Agustus lalu belum cair. "Sampai pinjam ke orang tua. Malu banget," pria 29 tahun itu bertutur kepada Tempo, dua pekan lalu. Rencana memasang penyejuk udara di kamar untuk memenuhi permintaan istrinya yang tengah hamil pun terpaksa ditunda.

Keterlambatan pembayaran gaji karyawan tak cuma terjadi di tempat Arief bekerja. Sejumlah rumah sakit lain mengalami kesulitan keuangan gara-gara Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Kesehatan belum membayar tagihan biaya layanan kesehatan pasien. Pemerintah DKI Jakarta, misalnya, mencatat klaim dari delapan rumah sakit umum daerah di Ibu Kota belum dicairkan. Nilainya Rp 130 miliar. "Masing-masing rumah sakit memiliki (piutang) belasan hingga puluhan miliar rupiah," ujar pengurus Asosiasi Rumah Sakit Daerah Seluruh Indonesia, Ida Bagus Nyoman Banjar, beberapa waktu lalu.

Arus kas BPJS Kesehatan tengah babak-belur. Lembaga khusus pelaksana program Jaminan Kesehatan Nasional itu tekor tiap tahun. Direktur Utama BPJS Kesehatan Fachmi Idris mengungkapkan, saban bulan perusahaan mengeluarkan biaya sekitar Rp 7,4 triliun, sementara penerimaannya kira-kira Rp 6,4 triliun. Artinya, minus bisa mencapai Rp 12 triliun dalam satu tahun. Perusahaan juga masih memikul kerugian tahun lalu sebesar Rp 4,5 triliun. Dengan demikian, total defisit diperkirakan Rp 16,5 triliun hingga akhir 2018.

Presiden Joko Widodo sudah lama mengetahui persoalan tersebut. Makanya beberapa kali ia mengumpulkan sejumlah menteri, juga mengundang Wakil Presiden Jusuf Kalla, untuk membahas masalah yang membelit BPJS Kesehatan, termasuk rencana penyuntikan dana. Menurut Menteri Kesehatan Nila Moeloek, rapat terakhir dengan Presiden yang membahas BPJS Kesehatan digelar pada…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

S
SIDANG EDDY TANSIL: PENGAKUAN PARA SAKSI ; Peran Pengadilan
1994-05-14

Eddy tansil pembobol rp 1,7 triliun uang bapindo diadili di pengadilan jakarta pusat. materi pra-peradilan,…

S
Seumur Hidup buat Eddy Tansil?
1994-05-14

Eddy tansil, tersangka utama korupsi di bapindo, diadili di pengadilan negeri pusat. ia bakal dituntut…

S
Sumarlin, Imposibilitas
1994-05-14

Sumarlin, ketua bpk, bakal tak dihadirkan dalam persidangan eddy tansil. tapi, ia diminta menjadi saksi…