Seorang Hakim Dari Yale.

Edisi: 34/47 / Tanggal : 2018-10-21 / Halaman : 86 / Rubrik : INT / Penulis : Abdul Manan, ,


SURAT yang dibacakan di depan Senat Amerika Serikat, Kamis dua pekan lalu, itu ditandatangani oleh lebih dari 2.400 pengajar dan profesor hukum ternama. Pemicunya adalah hasil sidang dengar pendapat calon hakim agung Brett Michael Kavanaugh di Senat pada 27 September lalu. Para akademikus itu menyarankan Senat tak menyetujui pencalonan hakim agung usulan Presiden Donald Trump tersebut karena ”tidak menunjukkan ketidak-berpihakan dan temperamen untuk mengisi pengadilan tertinggi di negeri kita”.

Kavanaugh memang emosional menanggapi pengakuan profesor dari California, Christine Blasey Ford, soal serangan seksual yang dialami Ford di sebuah pesta saat remaja pada 1980-an. Selain membantah, Kavanaugh menuding keterangan Ford itu sebagai serangan politik Partai Demokrat. Dalam sidang sebelumnya, ia kerap menyela dan balik bertanya saat informasinya digali oleh senator. Belakangan, Kavanaugh meminta maaf atas sikapnya itu.

Sidang dengar pendapat Kavanaugh yang berlangsung beberapa hari ini memicu kontroversi. Suara publik yang terbelah juga tecermin dari jajak pendapat Gallup yang dirilis pada 3 Oktober lalu: 46 persen mendukung Senat mengkonfirmasi Kavanaugh, 45 persen menentang, 9 persen tidak berpendapat. ”Tidak ada calon sebelumnya yang secara politis terbelah seperti ini,” kata Jeffrey M. Jones dari Gallup.

Peta dukungan…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

J
Jalan Pria Ozon ke Gedung Putih
2007-10-28

Hadiah nobel perdamaian menjadi pintu masuk bagi al gore ke ajang pemilihan presiden. petisi kelompok…

P
Pesan Kematian dari Pazondaung
2007-10-28

Jasad ratusan biksu dikremasi secara rahasia untuk menghilangkan jejak. penangkapan dan pembunuhan biarawan terus berlangsung…

M
Mangkuk Biksu Bersaksi
2007-10-28

Ekonomi warga burma gampang terlihat pada mangkuk dan cawan para biksu. setiap pagi, biksu berke…