Cara Singapura Membungkam Blogger

Edisi: 42/47 / Tanggal : 2018-12-16 / Halaman : 106 / Rubrik : INT / Penulis : Mahardika Satria Hadi, ,

TERRY Xu kembali tersandung masalah hukum. Blogger dan pengelola situs The Online Ci­tizen (TOC) di Singapura ini di­selidiki polisi karena mengung­gah sebuah artikel yang dianggap mence­markan nama pemerintah. Artikel itu an­tara lain memuat kalimat berisi tudingan bahwa ada korupsi di tubuh kabinet.

Lima polisi menggeledah rumah Terry, yang berfungsi sebagai kantor TOC, Selasa tiga pekan lalu, dan menyita perlengkapan operasional situs media independen terse­but. Komputer meja, laptop, telepon selu­ler, serta peranti elektronik lain diangkut ke kantor polisi. Tanpa peralatan, situs be­rita sosial-politik dan opini warga berusia 12 tahun ini sempat berhenti beroperasi se­pekan.

TOC memuat artikel berjudul “The take away from Seah Kian Ping’s Facebook post” pada 4 September lalu. Ditulis se­orang pembaca dengan nama pena Wil­ly Sum, artikel itu merupakan tanggapan terhadap tulisan Seah Kian Peng, anggota parlemen Singapura dari kelompok Marine Parade. Seah memuat pendapatnya di Fa­cebook tiga hari sebelumnya.

Dalam tulisannya, Seah mencerca perte­muan antara beberapa aktivis sipil
Singa­pura dan Perdana Menteri Malaysia Maha­thir Mohamad pada Agustus lalu. “PJ Thum dan kawan-kawannya (termasuk Kirsten Han, Sonny Liew, Jolovan Wham) berte­mu dengan Dr M, mengundangnya untuk membawa demokrasi ke Singapura, dan menyarankan bahwa Singapura adalah ba­gian dari Malaya,” tulis Seah.

Polisi tidak mempersoalkan isi tulisan Seah. Menurut polisi, tanggapan Willy Sum atas tulisan Seah yang justru bermasalah dan melanggar pasal pencemaran nama. “Artikel itu memuat tuduhan serius bah­wa ‘pejabat tertinggi pemerintah korup dan konstitusi telah dirusak’,” kata juru bi­cara Kepolisian Kompleks Cantonment, yang menyelidiki kasus ini, seperti dikutip Straits Times.…

Keywords: -

---

Foto Terkait