Tradisi Khas Ortodoks Ethiopia

Edisi: 46/47 / Tanggal : 2019-01-13 / Halaman : 58 / Rubrik : IMZ / Penulis : Tito Sianipar, ,


ADA pemandangan yang ke­rap ditemui di Addis Ababa, Ethiopia. Seseorang yang se­dang berjalan kaki akan ber­henti, menghadap ke gereja yang dilaluinya, lalu membu­at tanda salib. Setelah itu, ia akan melanjutkan langkah­nya yang tadi terhenti. Hal yang hampir sama saya temukan selama tujuh hari perjalanan mengelilingi Ethio­pia, dari Omorate di selatan hingga Lali­bela di utara. Wendy, sopir mobil sewaan, membuat tanda salib setiap kali melewati gereja yang dilaluinya sembari menyetir. “Kenapa kamu melakukan itu?” saya ber­tanya. Wendy hanya membalas dengan senyum.

Ethiopia dikenal dengan tradisi Kris­ten Ortodoks yang kuat. Ajaran Kristen sudah masuk ke Ethiopia pada abad per­tama, setelah Yesus Kristus wafat. Bebe­rapa literatur menyebutkan ada dua mu­rid Yesus yang menyebarkan Kristen hing­ga ke Ethiopia, yakni Matius dan Filipus. Pada abad ke-4, Raja Ezana, yang meme­rintah Kerajaan Aksum, menjadikan Orto­doks sebagai agama resmi di seluruh
wi­layahnya.

Kristen Ortodoks Ethiopia punya be­berapa perbedaan dengan denomina­si Katolik dan Kristen lain. Ihwal makan daging babi misalnya. Bagi kebanyakan umat kristiani, memakan daging babi ada­lah hal biasa. Namun, bagi penganut
Or­todoks, layaknya muslim, daging babi di­anggap haram. “Karena ada kejadian da­lam Kitab Suci bahwa Yesus mengusir se­tan dan masuk ke babi,” kata Genet Tesfa­ye, perempuan penganut Ortodoks.

Selain itu, umat Ortodoks di Ethiopia menjalankan puasa lebih…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

I
Iqbal, Sang ’Allama
2008-04-20

Tanggal 21 april 2008 menandai genap tujuh dekade wafatnya muhammad iqbal. selaku politikusnegara­wan, sumbangan terbesar…

I
Iqbal, Sang Politikus
2008-04-20

Sebuah pidato terlontar di depan anggota partai politik liga muslim pada 29 desember 1930 di…

K
Kerajaan Cinta dalam Senyap Mawar
2008-04-20

Tidak mudah menguraikan kekuatan puisi seorang penyair besar, kecuali melalui perbandingan sajak dengan penyair lain…