Agar Bulan Sabit Sirna Di Xinjiang

Edisi: 48/47 / Tanggal : 2019-01-27 / Halaman : 82 / Rubrik : INT / Penulis : Mahardika Satria Hadi, ,


TAK ada informasi yang terdengar tentang Gulshan Abbas, perempuan Uighur 56 tahun, setelah ia menghilang dari kediamannya di Urumqi, ibu kota Daerah Otonomi Xinjiang, Cina. “Tidak ada kabar sejak dia diculik pada 11 September 2018,” kata Rushan Abbas, adiknya yang tinggal di Virginia, Amerika Serikat, kepada Tempo, Senin pekan lalu.

Rushan baru sadar kakaknya berurusan dengan aparat keamanan enam hari setelah ia menjadi narasumber sebuah acara diskusi di Hudson Institute, Washington, DC. Saat itu ia berbicara tentang kamp-kamp reedukasi kaum Uighur di Xinjiang. “Beberapa hari kemudian saya mendapat kabar dari kerabat bahwa kakak dan bibi saya ditahan,” ucapnya. Rushan yakin kakaknya ditahan otoritas Cina di salah satu kamp reedukasi.

Dua keponakan Rushan, yang tinggal di Florida dan Maryland, Amerika, juga tidak lagi dapat berkomunikasi dengan ibu mereka lewat aplikasi WeChat sejak 11 September 2018. Awalnya mereka mengira sang ibu jatuh sakit atau teleponnya rusak. Tapi, hingga kini, kabar dari Urumqi tak kunjung tiba dan diduga sang ibu telah dibawa ke kamp. “Kakak saya dokter dan fasih berbahasa Mandarin. Buat apa dia ditahan di kamp pendidikan ulang?” tutur Rushan.

Rushan, 50 tahun, adalah salah satu warga Uighur-Amerika yang anggota keluarganya di kampung halaman ditangkap polisi Cina dan diduga dijebloskan ke kamp reedukasi. Pemerintah Cina menyebut kamp itu…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

J
Jalan Pria Ozon ke Gedung Putih
2007-10-28

Hadiah nobel perdamaian menjadi pintu masuk bagi al gore ke ajang pemilihan presiden. petisi kelompok…

P
Pesan Kematian dari Pazondaung
2007-10-28

Jasad ratusan biksu dikremasi secara rahasia untuk menghilangkan jejak. penangkapan dan pembunuhan biarawan terus berlangsung…

M
Mangkuk Biksu Bersaksi
2007-10-28

Ekonomi warga burma gampang terlihat pada mangkuk dan cawan para biksu. setiap pagi, biksu berke…