Dolkun Isa, Presiden Kongres Uighur Dunia: Kami Menginginkan Hak Menentukan Nasib Sendiri

Edisi: 48/47 / Tanggal : 2019-01-27 / Halaman : 84 / Rubrik : INT / Penulis : Asmayani Kusrini, ,


DARI Brussels, Belgia, Dol­kun Isa hanya bisa terenyuh mengetahui nasib keluarganya di Xinjiang yang diterungku pemerintah Cina. Sejak dua tahun lalu, pria yang memimpin komunitas Uighur di pengasingan ini tidak mendengar lagi kabar keberadaan ayahnya, Isa Memet, dan dua saudara lelakinya. Ibunya, Ayhan Memet, meninggal di salah satu kamp reedukasi untuk warga Uighur pada 17 Mei 2018 setelah setahun ditahan. “Saya baru mendapat kabar sebulan sesudah kematiannya,” kata Dolkun.

Dolkun lahir di Kalpin, Prefektur Aksu, Daerah Otonomi Xinjiang, 2 September 1967. Semasa mahasiswa, ia memimpin unjuk rasa prodemokrasi di Xinjiang University pada 1988. Aksi membela hak-hak kaum Uighur itu membuatnya didepak dari kampus dan menjadi tahanan rumah. Pada 1994, ia kabur…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

J
Jalan Pria Ozon ke Gedung Putih
2007-10-28

Hadiah nobel perdamaian menjadi pintu masuk bagi al gore ke ajang pemilihan presiden. petisi kelompok…

P
Pesan Kematian dari Pazondaung
2007-10-28

Jasad ratusan biksu dikremasi secara rahasia untuk menghilangkan jejak. penangkapan dan pembunuhan biarawan terus berlangsung…

M
Mangkuk Biksu Bersaksi
2007-10-28

Ekonomi warga burma gampang terlihat pada mangkuk dan cawan para biksu. setiap pagi, biksu berke…