Restorasi Lukisan Koleksi Keraton Yogyakarta

Edisi: 49/47 / Tanggal : 2019-02-03 / Halaman : 40 / Rubrik : SN / Penulis : Shinta Maharani., ,


DUA lukisan karya Raden Saleh Sjarif Boestaman tampak koyak. Sebagian permukaannya retak dengan warna cat minyak memudar. Bercak-bercak putih muncul. Debu pun menempel pada lukisan dari abad ke-19 tersebut. Rayap melahap pinggir kanvas berbahan kayu yang sudah aus.

Raden Saleh melukis Sri Sultan Hamengku Buwono VI dan Gusti Kanjeng Ratu Hageng, permaisuri HB VI. Sultan dilukis dalam posisi berdiri, mengenakan setelan kebesaran Belanda: baju biru lengan panjang berpadu dengan celana putih. Pedang panjang ia genggam di tangan kiri. Pada 5 Juli 1855, pemerintah kolonial Hindia Belanda menobatkan Pangeran Adipati Mangkubumi sebagai Sri Sultan Hamengku Buwono VI.

Adapun Gusti Kanjeng Ratu Hageng memakai setelan ningrat. Dalam posisi duduk, kebaya dan jarit membalut tubuh sang permaisuri. GKR Hageng adalah garwo padmi dalem Sri Sultan Hamengku Buwono VI. Ia anak Kiai-Nyai Hageng Prawirorejoso dari Dukuh Payak Ngayogyakarta. Raden Saleh melukis GKR Hageng pada 1868. Di sudut lukisan bagian bawah samar-samar…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

A
Ada Keramaian Seni, Jangan Bingung
1994-04-23

Seminggu penuh sejumlah seniman menyuguhkan berbagai hal, bertolak dari seni pertunjukan, musik, dan seni rupa.…

M
Mempertahankan Perang Tanding
1994-06-25

Reog khas ponorogo bisa bertahan, antara lain, berkat festival yang menginjak tahun ke-10. tapi, di…

R
Reog Tak Lagi Menyindir
1994-06-25

Asal asul adanya reog ponorogo untuk memperingati perang tanding antara klanasewandono dengan singabarong.