Otonomi Untuk Bangsamoro

Edisi: 50/47 / Tanggal : 2019-02-10 / Halaman : 87 / Rubrik : INT / Penulis : Mahardika Satria Hadi, ,


TONG Saluguinan mengaku muak terhadap baku tembak dan pembunuhan di Mindanao. Selama nyaris setengah abad, wilayah di Filipina selatan itu menjadi medan pertempuran tidak hanya antara pasukan pemerintah dan pemberontak Moro, tapi juga antara klan-klan politik dan milisi bersenjata. "Saya sudah jemu dengan semua (pertempuran) itu," kata bekas milisi Front Pembebasan Islam Moro (MILF) tersebut.

Saluguinan, yang kini menjadi pengemudi taksi hotel di Kota Cotabato, Provinsi Maguindanao, memilih "Ya" dalam jajak pendapat bersejarah, Senin dua pekan lalu. Referendum ini menentukan pemberlakuan Undang-Undang Bangsamoro, yang bakal mendasari pembentukan wilayah baru yang menjanjikan otonomi lebih besar bagi kaum minoritas muslim Filipina di Mindanao.

Saluguinan merasa lega tatkala hasil penghitungan suara menunjukkan mayoritas…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

J
Jalan Pria Ozon ke Gedung Putih
2007-10-28

Hadiah nobel perdamaian menjadi pintu masuk bagi al gore ke ajang pemilihan presiden. petisi kelompok…

P
Pesan Kematian dari Pazondaung
2007-10-28

Jasad ratusan biksu dikremasi secara rahasia untuk menghilangkan jejak. penangkapan dan pembunuhan biarawan terus berlangsung…

M
Mangkuk Biksu Bersaksi
2007-10-28

Ekonomi warga burma gampang terlihat pada mangkuk dan cawan para biksu. setiap pagi, biksu berke…