Jasad Pembangkang di Sungai Mekong

Edisi: 50/47 / Tanggal : 2019-02-10 / Halaman : 90 / Rubrik : INT / Penulis : Iwan Kurniawan, ,


AKHIR Desember tahun lalu, dua mayat ditemukan terdampar di tepi Sungai Mekong, Provinsi Nakhon Phanom, Thailand, yang berbatasan dengan Laos. Tangan mereka terborgol dan kakinya terikat. Perut mereka koyak dan dijejali bongkahan semen, yang mungkin ditujukan untuk membuat mayat tenggelam.

Rabu dua pekan lalu, Institut Ilmu Forensik, lembaga di kepolisian yang mengidentifikasi mayat tersebut, mengumumkan hasil uji DNA terhadap temuan itu. Mereka memastikan bahwa keduanya adalah aktivis Kaus Merah, gerakan anti-junta militer Thailand, yang kabur ke Laos dan dikabarkan hilang sejak awal Desember tahun lalu.

“Hasil uji DNA menunjukkan kecocokan antara DNA Chatcharn Buppawan, mayat yang ditemukan di Distrik That Phanom, dan DNA ayahnya. Hasil lain juga cocok antara DNA Kraidej Luelert, yang ditemukan di Distrik Maung, dan ayahnya,” kata Kepala Kepolisian Nakhon Phanom Mayor Jenderal Thanachart Rodklongton.

Di kalangan aktivis bawah tanah Thailand, Chatcharn, 54 tahun, dipanggil Kamerad Phu Chana, sementara Kraidej, 47 tahun, disapa Kamerad Kasalong. Phu Chana adalah pendukung Kaus Merah yang menjadi buron polisi Bangkok karena kepemilikan senjata api. Dia kabur ke Laos setelah istrinya ditahan pada 2014.

Mereka orang dekat Surachai Danwattanusorn, 75 tahun, tokoh gerakan Kaus Merah. Surachai adalah pemimpin Partai Komunis Thailand dan aktif berpolitik sejak 1980-an. Dia kabur ke Laos setelah Jenderal Prayuth Chan-o-cha mengkudeta…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

J
Jalan Pria Ozon ke Gedung Putih
2007-10-28

Hadiah nobel perdamaian menjadi pintu masuk bagi al gore ke ajang pemilihan presiden. petisi kelompok…

P
Pesan Kematian dari Pazondaung
2007-10-28

Jasad ratusan biksu dikremasi secara rahasia untuk menghilangkan jejak. penangkapan dan pembunuhan biarawan terus berlangsung…

M
Mangkuk Biksu Bersaksi
2007-10-28

Ekonomi warga burma gampang terlihat pada mangkuk dan cawan para biksu. setiap pagi, biksu berke…