Imbas Chevrolet Hakim Corona
Edisi: 01/48 / Tanggal : 2019-03-03 / Halaman : 84 / Rubrik : INT / Penulis : Abdul Manan, ,
EMPAT agen dan pengacara dari Divisi Kejahatan Cyber Biro Investigasi Nasional (NBI) Filipina mendatangi kantor Rappler di Kota Pasig, Filipina, Rabu sore dua pekan lalu. Mereka membawa surat perintah penahanan terhadap CEO dan editor Rappler, Maria Ressa, menjelang pukul 5 sore, ketika pengadilan akan tutup. Surat perintah itu ditandatangani hakim Pengadilan Regional Manila Rainelda H. Estacio-Montesa sehari sebelumnya.
Surat tersebut keluar karena pengusaha Wilfredo Keng melaporkan berita di portal online Rappler yang dimuat tujuh tahun lalu. Bersama Ressa, reporter Reynaldo Santos Jr., yang kini sudah tidak di Rappler lagi, turut dijerat. Keduanya dijerat dengan Undang-Undang Pencegahan Kejahatan Cyber tahun 2012. "(Penahanan) ini di luar dugaan dan cukup mengejutkan," kata Maria Ressa kepada Tempo, Rabu pekan lalu.
Wilfredo Keng, pemimpin Century Peak Metals Holdings Corporation, menyambut gembira penahanan tersebut dan menyebut penyelesaian kasus ini sebagai ujian bagi peradilan Filipina. "Saya menyadari dakwaan ini hanyalah awal dari proses yang panjang dan sulit. Saya berkomitmen melihat pertempuran hukum ini sampai akhir," ujar Keng, seperti dilansir media ABS-CBN.
Komunitas pers di Filipina dan regional memprotes penahanan itu. Serikat Jurnalis Nasional Filipina (NUJP) menyatakan proses hukum ini bias politik dan menjadi salah satu bukti sikap pemerintah yang…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
Jalan Pria Ozon ke Gedung Putih
2007-10-28Hadiah nobel perdamaian menjadi pintu masuk bagi al gore ke ajang pemilihan presiden. petisi kelompok…
Pesan Kematian dari Pazondaung
2007-10-28Jasad ratusan biksu dikremasi secara rahasia untuk menghilangkan jejak. penangkapan dan pembunuhan biarawan terus berlangsung…
Mangkuk Biksu Bersaksi
2007-10-28Ekonomi warga burma gampang terlihat pada mangkuk dan cawan para biksu. setiap pagi, biksu berke…