Mentari dalam Penangkapan Andi

Edisi: 03/48 / Tanggal : 2019-03-17 / Halaman : 76 / Rubrik : HK / Penulis : Mustafa Silalahi, Linda Trianita, Aji Nugroho


POLISI menangkap politikus Partai Demokrat, Andi Arief, dengan tuduhan mengkonsumsi narkotik jenis sabu di kamar 1214 Hotel Menara Peninsula, Jakarta Barat, 3 Maret lalu. Saat penggerebekan, Andi bersama perempuan dengan nama belakang Mentari alias Lia. Menurut pengakuan aktivis 1998 ini kepada polisi, perempuan tersebut sahabatnya. Penyidik mendapati perempuan itu tengah bersembunyi di toilet. Di sana, petugas juga menemukan alat isap sabu atau bong yang dibuang ke dalam kloset. Dua hari berselang, Badan Reserse Kriminal Kepolisian RI menyerahkan Andi ke Badan Narkotika Nasional guna menjalani program rehabilitasi rawat jalan.

PINTU kamar nomor 1214 Hotel Menara Peninsula, Slipi, Jakarta Barat, akhirnya jebol. Enam anggota Direktorat Tindak Pidana Narkoba Badan Reserse Kriminal Kepolisian RI merangsek ke kamar di lantai 12 tersebut pada Ahad pekan lalu. Manajer dan petugas keamanan hotel hanya bisa melihat dari luar.

Suasana di dalam kamar seketika menegang. Polisi mendobrak pintu karena penghuni di dalam kamar menguncinya dari dalam. Padahal mereka sudah memperkenalkan diri sebagai polisi. "Pintunya juga digerendel," kata Kepala Divisi Humas Polri Inspektur Jenderal Muhammad Iqbal kepada Tempo, Kamis pekan lalu.

Penghuni kamar 1214 itu adalah Andi Arief, 48 tahun, mantan aktivis yang saat ini menjabat Wakil Sekretaris Jenderal Partai Demokrat. Saat petugas masuk ke kamar, mereka mendapati Andi di sana. Polisi menerima laporan bahwa orang di dalam kamar itu menggunakan narkotik. Mereka langsung menginterogasinya di dalam kamar.

Mereka juga menguji urine Andi. Hasilnya, urinenya positif mengandung amfetamin yang biasa ditemukan di dalam sabu. Sikap keras yang ditunjukkan Andi di awal penggeledahan berangsur memudar. "Ia sempat menolak tes urine, namun akhirnya kooperatif," ujar Iqbal.

Penyisiran ruangan mulai dilakukan ketika tim Laboratorium Forensik Kepolisian tiba. Mereka mencari bukti dengan mengendus jejak residu sabu, yang membawa mereka hingga ke toilet. Tim mendapati seorang perempuan bercelana biru dan berbaju merah muda tengah bersembunyi di sana. "Perempuan itu dibawa, lalu diinterogasi di ruangan lain," ujar Direktur…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

V
Vonis Menurut Kesaksian Pembantu
1994-05-14

Tiga terdakwa pembunuh marsinah dijatuhi hukuman 12 tahun penjara. pembela mempersoalkan tak dipakainya kesaksian yang…

H
Hitam-Hitam untuk Marsinah
1994-05-14

Buruh di pt cps berpakaian hitam-hitam untuk mengenang tepat satu tahun rekan mereka, marsinah, tewas.…

P
Peringatan dari Magelang
1994-05-14

Seorang pembunuh berencana dibebaskan hakim karena bap tidak sah. ketika disidik, terdakwa tidak didampingi penasihat…