Art Basel Hong Kong, Menajamkan Bursa Seni Asia
Edisi: 07/48 / Tanggal : 2019-04-14 / Halaman : 42 / Rubrik : SN / Penulis : Dian Yuliastuti, ,
PASIR hitam berlapis aspal menghampar di tempat hamÃâÃÂpir seluas lapangan bulu tangÃâÃÂkis di area Hall 3 Blok C Hong Kong Convention and ExhibiÃâÃÂtion Centre. Mirip layaknya jalan beraspal di tengah-tengah gedung. Di aspal itu, berÃâÃÂserakan seperti serpihan kulit, tapi benÃâÃÂda tersebut terbuat dari stainless steel, baja biru, dan kuningan. Bukan sembarang asÃâÃÂpal, benda itu karya seniman Cina, Zhao Zhao, berjudul In Extremis (2018).
Zhao Zhao membuat karya ini terinspiraÃâÃÂsi ketika ia menyaksikan jejak bangkai kuÃâÃÂcing yang mati di luar studionya. Tubuh kuÃâÃÂcing itu terlindas kendaraan dan serpihanÃâÃÂnya menyebar ke mana-mana. Dengan inÃâÃÂstalasi ini, ia ingin mendorong pengunjung memahami bagaimana berbagai kelomÃâÃÂpok menghadapi kematian mereka sendiÃâÃÂri. Sebuah karya pengingat kematian. KarÃâÃÂya Zhao Zhao ini bersama karya instalatif 11 seniman dari 14 negara lain dipamerkan di area bursa seni Asia, Art Basel Hong Kong, dalam tajuk ââ∠âEncounterâââ¬ÃÂ.
Para seniman itu adalah Lee Bul, Jose DaÃâÃÂvila, Elmgreen & Dragset, Latifa Echakhch, Joel Andrianomearisoa, Gerasimos FloraÃâÃÂtos, Chiharu Shiota, Pinaree Sanpitak, SiÃâÃÂmon Starling, Mit Jai Inn, Zhao Zhao, dan Tony Albert. Pameran dikurasi oleh Alexie Glass-Kantor, kurator independen sekaliÃâÃÂgus Direktur Eksekutif Artspace di Sydney, Australia. Karya seniman-seniman itu terÃâÃÂpasang sejak 27 hingga 31 Maret 2019. SelaÃâÃÂma hampir sepekan, pameran ini menarik 88 ribu pengunjung, naik 8.000 orang diÃâÃÂbanding tahun lalu.
Karya Chiharu Shiota, seniman Jepang yang tinggal di Berlin, berupa imaji peraÃâÃÂhu terbuat dari benang wol putih melayang pada kawat dan tali. Karya itu terlihat rapuh dengan tali-tali…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
Ada Keramaian Seni, Jangan Bingung
1994-04-23Seminggu penuh sejumlah seniman menyuguhkan berbagai hal, bertolak dari seni pertunjukan, musik, dan seni rupa.…
Mempertahankan Perang Tanding
1994-06-25Reog khas ponorogo bisa bertahan, antara lain, berkat festival yang menginjak tahun ke-10. tapi, di…
Reog Tak Lagi Menyindir
1994-06-25Asal asul adanya reog ponorogo untuk memperingati perang tanding antara klanasewandono dengan singabarong.