Tinju Cepat Sang Penghancur

Edisi: 17/48 / Tanggal : 2019-06-23 / Halaman : 62 / Rubrik : OR / Penulis : Gabriel Wahyu Titiyoga, ,


HANYA tiga puluh detik se­te­lah terjerembap dipukul juara tinju kelas berat An­thony Joshua, Andy Ruiz Jr. mem­buat para penonton di Madison Square Garden, New York, Amerika Serikat, terkesiap. Dalam tempo satu setengah menit pada ronde ketiga, petinju Amerika itu terus merangsek dan dua kali memukul jatuh Joshua.

Denting bel pada akhir ronde ketiga me­nyelamatkan petinju Inggris itu dari amu­kan Ruiz. Sejak saat itu, Joshua lim­bung. Wasit akhirnya menghentikan per­tandingan pada ronde ketujuh setelah Joshua jatuh lagi dihantam tinju Ruiz. Itu ke­empat kalinya Joshua tumbang. Gelar juara dunianya pun hilang.

Kemenangan Ruiz Minggu malam, 1 Juni lalu, itu mengejutkan dunia tinju. Ia mencetak sejarah sebagai petinju berdarah Meksiko pertama yang meraih gelar juara dunia kelas berat. Ruiz sendiri tak percaya dia bisa menumbangkan juara kelas berat yang menjadi unggulan banyak penggemar tinju itu. “Aku harus mencubit diriku sendiri, ini nyata atau tidak,” kata Ruiz seperti dilaporkan ESPN Sports.

Petinju 29 tahun itu merebut empat sabuk juara tinju Joshua dari Asosiasi Tinju Dunia (WBA), Organisasi Tinju Dunia (WBO), Federasi Tinju Internasional (IBF), dan Organisasi Tinju Internasional (IBO). Dia membawa pulang hadiah uang sebesar 5,4 juta pound sterling atau sekitar Rp 97 miliar.

Ruiz seharusnya tidak naik ke ring malam itu untuk menghadapi Joshua. Dia cuma petinju pengganti yang disetujui kubu Joshua enam pekan sebelum hari pertandingan. Pasalnya, Jarrell Miller yang seharusnya menjadi lawan Joshua gagal dalam tiga tes doping.

Nama Ruiz bahkan…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

H
Hidup Ayrton Senna dari Sirkuit ke Sirkuit
1994-05-14

Tanda-tanda maut akan mencabut nyawanya kelihatan sejak di lap pertama. kematian senna di san marino,…

M
Mengkaji Kans Tim Tamu
1994-05-14

Denmark solid tapi mengaku kehilangan satu bagian yang kuat. malaysia membawa pemain baru. kans korea…

K
Kurniawan di Simpang Jalan
1994-05-14

Ia bermaksud kuliah dan hidup dari bola. "saya ingin bermain di klub eropa," kata pemain…