Pemandu Pelarian Saudi
Edisi: 22/48 / Tanggal : 2019-07-28 / Halaman : 92 / Rubrik : INT / Penulis : Mahardika Satria Hadi, ,
PERCAKAPAN riuh di antara anggota grup media sosial Telegram tersebut mendadak senyap saat Tempo bergabung di dalamnya, Senin, 15 Juli lalu. Hanya robot Telegram yang bertindak sebagai administrator grup yang menyapa ramah. ââ∠âHai, kami senang Anda bergabung di grup ini,âââ¬Ã tulisnya dalam bahasa Arab.
Grup percakapan tertutup bernama ââ∠âWe are Saudisâââ¬Ã itu memiliki anggota berjumlah lebih dari 400 orang. Tiap hari para anggotanya membahas berbagai cara memperoleh suaka di negara-negara Barat. Kebanyakan dari mereka warga negara Arab Saudi. Tapi tidak sedikit juga anggota yang berasal dari negeri tetangga, Uni Emirat Arab.
Salah satu anggota grup itu adalah Sara, 21 tahun, bukan nama sebenarnya. Perempuan kelahiran Uni Emirat Arab tersebut bergabung dalam grup itu setelah membaca tautan di akun Twitter Taleb Jawad al-Abdulmohsen, psikiater asal Saudi yang eksil ke Jerman. Grup ini belum lama dibentuk Abdulmohsen, sekitar setahun lalu.
ââ∠âSaya ingin berbagi pengalaman untuk membantu orang Uni Emirat Arab dan warga negara lain dalam mencari suaka di Prancis,âââ¬Ã ujar Sara menceritakan motivasinya bergabung dalam grup itu kepada Tempo. Sejak tiga tahun lalu, Sara menetap di sebuah kota di Prancis.
ââ∠âSaya sering dianiaya sejak kecil hingga remaja hanya karena menjadi perempuan. Keluarga saya sendiri…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
Jalan Pria Ozon ke Gedung Putih
2007-10-28Hadiah nobel perdamaian menjadi pintu masuk bagi al gore ke ajang pemilihan presiden. petisi kelompok…
Pesan Kematian dari Pazondaung
2007-10-28Jasad ratusan biksu dikremasi secara rahasia untuk menghilangkan jejak. penangkapan dan pembunuhan biarawan terus berlangsung…
Mangkuk Biksu Bersaksi
2007-10-28Ekonomi warga burma gampang terlihat pada mangkuk dan cawan para biksu. setiap pagi, biksu berke…