Adu Boikot Dua Seteru Lama

Edisi: 27/48 / Tanggal : 2019-09-01 / Halaman : 92 / Rubrik : INT / Penulis : Mahardika Satria Hadi, Seulki Lee,


DERETAN spanduk dan poster bertulisan “Boikot Jepang” masih tampak di sejumlah sudut Kota Seoul, Korea Selatan, Selasa, 20 Agustus lalu. Spanduk yang mengusung pesan kampanye anti-Jepang itu tidak hanya terpasang di jalan-jalan utama dan supermarket. “Hari ini saya melihat poster serupa di dalam bus kota,” kata Kang Myung-hwa, warga Seoul, kepada kontributor Tempo, Seulki Lee.

Menurut Kang, poster yang dibuat dan dipasang serikat transportasi umum Seoul itu berbunyi “Kita tidak membeli produk Jepang. Kita tidak akan bepergian ke Jepang”. “Saya melihat tidak hanya di Seoul, tapi juga di daerah kecil di Provinsi Kyungsangbukdo,” ujar petugas medis berusia 30-an tahun itu.

Hubungan Korea Selatan dan Jepang kembali memanas setelah Mahkamah Agung Korea Selatan tahun lalu memerintahkan Mitsubishi, Nippon Steel, dan Sumitomo Metal memberikan kompensasi kepada 14 orang Korea Selatan yang dijadikan pekerja paksa selama penjajahan Jepang di Semenanjung Korea hingga Perang Dunia II. Putusan ini keluar setelah 14 orang itu menggugat perusahaan-perusahaan Jepang tersebut beberapa tahun lalu. Sebagian penggugat, yang sudah renta, kini telah wafat.

Pemerintah Jepang menolak putusan itu. Menurut mereka, perjanjian Jepang dan Korea Selatan pada 1965 telah menyelesaikan semua utang era kolonial. Lewat perjanjian itu, Jepang menormalkan hubungan diplomatik dengan…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

J
Jalan Pria Ozon ke Gedung Putih
2007-10-28

Hadiah nobel perdamaian menjadi pintu masuk bagi al gore ke ajang pemilihan presiden. petisi kelompok…

P
Pesan Kematian dari Pazondaung
2007-10-28

Jasad ratusan biksu dikremasi secara rahasia untuk menghilangkan jejak. penangkapan dan pembunuhan biarawan terus berlangsung…

M
Mangkuk Biksu Bersaksi
2007-10-28

Ekonomi warga burma gampang terlihat pada mangkuk dan cawan para biksu. setiap pagi, biksu berke…