Peluang Spekulan di Tanah Harapan

Edisi: 28/48 / Tanggal : 2019-09-08 / Halaman : 76 / Rubrik : EB / Penulis : Khairul Anam., Retno Sulistyowati, Putri Adityowati


TIDAK sari-sarinya kantor Kelurahan Sungai Merdeka di Kecamatan Samboja dikunjungi banyak orang. Sejumlah kendaraan berseliweran di halaman. Pelat nomor mobil mereka kebanyakan dari luar Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur. “Ada juga dari Kalimantan Barat,” kata Guntur Dwicandra, Selasa malam, 27 Agustus lalu. Mereka menanyakan lokasi calon ibu kota, sekaligus berburu ratusan hektare tanah.

Sejak Presiden Joko Widodo meninjau lokasi calon pusat pemerintahan di Kalimantan Timur pada awal Mei lalu, Samboja seperti tanah yang dijanjikan. Orang berdatangan ke sana. Guntur Dwicandra alias Odead salah satu saksinya. Pemuda 31 tahun asal Sumedang, Jawa Barat, itu sudah belasan tahun membuka usaha bengkel persis di sebelah kantor kelurahan.

Keesokan harinya, Rabu, 28 Agustus, dua pria masuk ke Rumah Makan Sederhana yang terletak di seberang kantor kelurahan. Keduanya menenteng peta Kutai Kartanegara. Salah satunya membuka peta di atas meja sambil menunjuk beberapa titik. Yang lain mengangkat telepon seluler sambil menyebut-nyebut nama Sepaku, salah satu kecamatan di Penajam Paser Utara yang berbatasan langsung dengan Samboja.

Setelah Jokowi resmi mengumumkan calon lokasi ibu kota berada di Kutai Kartanegara dan Penajam Paser Utara pada Senin, 26 Agustus lalu, para pemburu cuan makin ramai berdatangan.

Dua pria tadi, kata Norhayati, sedang mencari tanah. Pemilik rumah makan 78 tahun ini juga tuan tanah di Samboja. Mendiang suaminya, mantan Lurah Sungai Merdeka, meninggalkan banyak warisan.

Salah satu yang sedang Norhayati jajakan adalah sebidang tanah di Jalan Balikpapan-Samarinda Kilometer 43. Luasnya tak sampai 2 hektare. “Saya mau jual Rp 2 miliar. Ada pohon karetnya,” tutur perempuan asal Banjar, Kalimantan Selatan, yang hampir setengah abad menetap di Sungai Merdeka tersebut.

Sebelum ada rencana pemindahan pusat pemerintahan, harga tanah di sana cuma Rp 1 juta per hektare. Sekarang Rp 1 juta adalah harga per meter. Itu pun harga sebelum Jokowi mengumumkan bahwa lokasi pusat pemerintahan berada di sebagian wilayah Kutai Kartanegara dan Penajam Paser Utara. Teritori yang disebut Jokowi meliputi dua kecamatan: Samboja di Kutai Kartanegara…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

S
SIDANG EDDY TANSIL: PENGAKUAN PARA SAKSI ; Peran Pengadilan
1994-05-14

Eddy tansil pembobol rp 1,7 triliun uang bapindo diadili di pengadilan jakarta pusat. materi pra-peradilan,…

S
Seumur Hidup buat Eddy Tansil?
1994-05-14

Eddy tansil, tersangka utama korupsi di bapindo, diadili di pengadilan negeri pusat. ia bakal dituntut…

S
Sumarlin, Imposibilitas
1994-05-14

Sumarlin, ketua bpk, bakal tak dihadirkan dalam persidangan eddy tansil. tapi, ia diminta menjadi saksi…