Dari Instalasi Digital hingga Kemeja Denim

Edisi: 29/48 / Tanggal : 2019-09-15 / Halaman : 38 / Rubrik : SN / Penulis : Isma Savitri, ,


SEKILAS bentuk figur itu seperti rudal. Kepalanya bertumpuk empat dengan tiga lapisan teratas bolong di tiap bagian tengahnya. Dari lubang semacam topeng itu, tiga pasang mata mengintip keluar, seolah-olah menatap lekat pengunjung ekshibisi Art Jakarta di Jakarta Convention Center (JCC), Senayan, 30 Agustus-1 September lalu. Adapun di bagian bawahnya terdapat surai-surai lembut yang menjadikan rudal itu mirip ubur-ubur.

Warna ungu ikon itu kontras dengan semak-semak hijau pekat yang melatarinya di lukisan. Dalam rimbun dedaunan itu, ada dua pasang mata yang ikut mengintai. Ada juga dua berlian yang kilaunya mengintimidasi, bertaut dengan segaris cahaya dari atap langit lukisan berjudul Bermimpi dan Menghidupkan Mimpi. Lukisan karya Eko Nugroho itu menjadi salah satu yang dipamerkan dalam bursa karya seni Art Jakarta 2019.

Dalam karyanya itu, Eko kembali bermain-main dengan interpretasi visual yang khas dirinya: penuh fantasi. Ia memproduksi gambar yang absurd dan surealistis, dengan goresan bentuk serta warna yang ceria sekaligus liar. Dua berlian yang cahayanya seperti bekerjapan itu menyimbolkan harapan. Sedangkan entitas batu bersinar menggambarkan semangat merealisasi impian. “Bahwa bagaimanapun usaha kita mewujudkan mimpi, ada keberuntungan dan kebahagiaan yang mengelilingi kehidupan kita,” kata Eko.

Adapun simbol citra diri dan mimpi tergambar lewat figur ungu mirip rudal atau ubur-ubur. Gambar itu bisa “dihidupkan” lewat teknologi realitas tertambah atau augmented reality yang interaktif di…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

A
Ada Keramaian Seni, Jangan Bingung
1994-04-23

Seminggu penuh sejumlah seniman menyuguhkan berbagai hal, bertolak dari seni pertunjukan, musik, dan seni rupa.…

M
Mempertahankan Perang Tanding
1994-06-25

Reog khas ponorogo bisa bertahan, antara lain, berkat festival yang menginjak tahun ke-10. tapi, di…

R
Reog Tak Lagi Menyindir
1994-06-25

Asal asul adanya reog ponorogo untuk memperingati perang tanding antara klanasewandono dengan singabarong.