Marzuki Darusman, Ketua Tim Pencari Fakta PBB untuk Myanmar: Ini Soal Perebutan Kekuasaan Antarsuku di Myanmar

Edisi: 29/48 / Tanggal : 2019-09-15 / Halaman : 86 / Rubrik : INT / Penulis : Abdul Manan, ,

MARZUKI Darusman kini lebih banyak mondar-mandir Jakarta dan Jenewa, markas besar Dewan Hak Asasi Manusia Perserikatan Bangsa-Bangsa. Sebagai Ketua Tim Pencari Fakta (TPF) Dewan HAM PBB untuk Myanmar, ia menyiapkan pemberkasan untuk penuntutan kasus dugaan pembersihan etnis (genosida) oleh militer Myanmar terhadap warga Rohingya. Laporan terbaru TPF tentang hubungan bisnis militer Myanmar dengan pembersihan etnis di negara itu dirilis pada awal September lalu. "Temuan itu menguatkan dugaan genosida terhadap warga Rohingya," kata pria kelahiran Bogor, 26 Januari 1945, tersebut.

Dalam wawancara sekitar satu jam di Jakarta, mantan Jaksa Agung itu menjelaskan temuan terbaru TPF, fakta-fakta yang menguatkan dugaan genosida oleh militer Myanmar, prosedur yang harus dilewati sebelum dibentuk pengadilan internasional di PBB, dan peluang menyelesaikan masalah tersebut di luar skema Pengadilan Pidana Internasional (ICC). Berikut ini petikan wawancara Marzuki dengan wartawan Tempo, Abdul Manan, Senin, 26 Agustus lalu.

Apa yang paling krusial dari temuan TPF?

Pertama, laporan mengenai bisnis militer ini menunjukkan skala bisnis militer yang menyebabkan mereka tidak tunduk pada pemerintah. Ini membuat tentara Myanmar bisa beroperasi di luar anggaran negara, di luar kebijakan pemerintah. Kedua, ditemukan uang yang didapatkan dari bisnis itu digunakan untuk operasi genosida. Hubungannya langsung karena panglima tertinggi, Jenderal Senior Min Aung Hlaing, dalam suatu acara…

Keywords: -

---

Foto Terkait