Musik Tetesan Air yang Setengah Hati

Edisi: 31/48 / Tanggal : 2019-09-29 / Halaman : 64 / Rubrik : SN / Penulis : Joko S. Gombloh, ,


SEORANG lelaki mendekat ke sebuah instalasi infus yang tergantung berjajar di sisi belakang panggung. Ia membuka salah satu keran infus dan air menetes jatuh ke kaleng yang tertata di bawahnya. Tetesannya lambat, mengeluarkan bunyi yang lembut, tapi keras—sebuah mikrofon tertempel di bodi kaleng. Ia kemudian membuka keran infus berikutnya, hingga yang keempat. Masing-masing dengan kecepatan tetesan berbeda. Ia juga menyiapkan empat kaleng yang berlainan volumenya. Maka lahirlah empat nada bersahutan dengan pola irama yang konstan. Lelaki itu lalu pergi, membiarkan jalinan bunyi dan ritme bergerak ajek seperti mesin. Tak berapa lama kemudian, bunyi tetesan itu berangsur menghilang, fade out.

Sebuah layar transparan di sisi depan panggung menampakkan video tetesan-tetesan air yang menghunjam dari langit,…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

A
Ada Keramaian Seni, Jangan Bingung
1994-04-23

Seminggu penuh sejumlah seniman menyuguhkan berbagai hal, bertolak dari seni pertunjukan, musik, dan seni rupa.…

M
Mempertahankan Perang Tanding
1994-06-25

Reog khas ponorogo bisa bertahan, antara lain, berkat festival yang menginjak tahun ke-10. tapi, di…

R
Reog Tak Lagi Menyindir
1994-06-25

Asal asul adanya reog ponorogo untuk memperingati perang tanding antara klanasewandono dengan singabarong.