‘Surat-surat’ Dullah

Edisi: 32/48 / Tanggal : 2019-10-06 / Halaman : 60 / Rubrik : SEL / Penulis : Banoe Moera, ,


TIDAK banyak yang tahu, ternyata Dullah pun piawai menggunakan pena. Ia mampu menyuratkan banyak hal. Tentang dirinya, tentang Si Bung (Presiden Sukarno). Juga tentang alam dan lingkungan. Tulisannya dalam rupa prosa, juga puisi.

Seperti ketika menyapu kanvas dengan kuas di tangannya, begitulah Dullah saat bertutur dengan penanya. Mengalir mengikuti realitasnya. Deskripsinya detail. Seakan-akan menyeret siapa pun hadir dalam tulisannya. Beberapa buah penanya naik cetak. Di antaranya sajak “Kepada 15 Kawan”, yang dimuat dalam Gema Tanah Air karangan H.B. Jassin, terbitan Balai Pustaka, 1951, juga otobiografinya.

Tulisannya tentang Si Bung, “Bung Karno. Pemimpin, Presiden, Seniman” pun dimuat harian Merdeka Minggu—belakangan media ini tak terbit lagi. Oleh redaksinya, tulisannya itu dikemas secara serial atau bersambung, dari edisi 14 Maret 1982 hingga 22 Mei 1983. Penggambarannya begitu lengkap. Detail. Menampilkan sisi-sisi lain kehidupan si Bung, tentunya dengan si penulis. Eksklusif. Diperkaya dengan deskripsi yang menawan. Bahasanya lugas, tapi bersahaja. Tak menghilangkan sisi khasnya.

Ihwal Dullah dan Si Bung, pertalian terjalin pada akhir 1949 atau awal 1950 di Ibu Kota Yogyakarta. Suatu ketika, Presiden membutuhkan tambahan tenaga yang bisa membantunya dalam urusan kesenian istana. Ia meminta masukan dari sejumlah seniman yang…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

Z
Zhirinovsky, Pemimpin dari Jalanan
1994-05-14

Vladimir zhirinovsky, ketua partai liberal demokrat, mencita-citakan terwujudnya kekaisaran rusia yang dulu pernah mengusai negara-negara…

J
Janji-Janji dari Nigeria
1994-03-12

Di indonesia mulai beredar surat-surat yang menawarkan kerja sama transfer uang miliaran rupiah dari nigeria.…

N
Negeri Asal Surat Tipuan
1994-03-12

Republik federasi nigeria, negeri yang tak habis-habisnya diguncang kudeta militer sejak merdeka 1 oktober 1960.…