Surat-surat Louis Damais-Claire Holt

Edisi: 33/48 / Tanggal : 2019-10-13 / Halaman : 59 / Rubrik : SEL / Penulis : Seno Joko Suyono, ,


Tanggal, 27 September 1945. Surat pertama yang ditulis Louis-Charles Damais kepada Claire Holt mengabarkan kematian Willem Frederik Stutterheim. Damais dan Holt lama tak bertemu. Setelah Holt balik ke Amerika Serikat pada 1939, banyak peristiwa pedih terjadi. Jepang masuk ke Indonesia pada 1942. Beberapa sahabat mereka ditangkap. Salah satunya W.F. Stutterheim, arkeolog Belanda. Ketua lembaga Oudheidkundige Dienst atau Jawatan Kepurbakalaan itu diinternir Jepang di Yogyakarta.

Stutterheim, Holt, dan Damais adalah tiga sekawan pencinta kebudayaan kuno Jawa. Nama asli Claire Holt adalah Claire Bagg. Dia seorang Yahudi kelahiran Riga, Latvia. Dia menikah dengan Bernard Hopfenberg dan bermigrasi ke New York, Amerika Serikat. Di New York, perempuan kelahiran 1901 itu mempelajari seni patung. Pada 1928, suaminya wafat. Lalu ia menjadi wartawan di The New York World, menulis tentang tari dengan nama pena Claire Holt.

“Claire Holt pertama kali datang ke Indonesia ke Bali pada 1930. Di sana dia bergabung dengan lingkaran seniman dan peneliti Amerika, Meksiko, seperti Margaret Mead, Miguel Covarrubias,” ucap Jean-Pascal Elbaz, peneliti. Holt mengenal Stutterheim lewat pelukis Walter Spies. “Stutterheim meminta tolong kepada Claire Holt menerjemahkan artikelnya ke bahasa Inggris,” kata Pascal. Lambat-laun, terjalinlah cinta antara Stutterheim dan Holt.

“Mereka berpacaran secara terbuka. Padahal di Belanda Stutterheim sudah memiliki istri,” tutur Pascal. Mereka kemudian tinggal bersama di Solo, Yogyakarta, dan kemudian Batavia. Di Yogya, Holt mempelajari tari klasik. Dia juga mengadakan perjalanan sampai ke Sulawesi. Stutterheim, yang menjadi ketua Oudheidkundige Dienst sejak 1936 menggantikan arkeolog Frederik David Kan Bosch, sangat mempengaruhi Holt. “Buku terkenal Claire Holt, Art in Indonesia: Continuities and Change, yang diterbitkan Cornell University pada 1967, dimulai dengan deskripsi arkeologi Indonesia mengenai gambar gua-gua megalitik dan relief candi-candi. Saya kira itu hasil pergaulan dengan Stutterheim,” kata Pascal.

Damais hendak mengabarkan berita kematian Stutterheim pada 1942, yang mungkin pada 1945 belum didengar Holt. “Stut dibebaskan pada Agustus 1942. Sebab, seorang komandan Jepang (Imamura) memintanya membuat laporan tentang patung-patung Buddha tanpa kepala di Borobudur. Namun, setelah balik ke Batavia, Stut jatuh sakit. Dia terkena tumor. Dia meninggal di hotel 10 September malam setelah beberapa hari tak sadarkan diri. Dia dimakamkan di Tanah Abang,” tulis Damais. Damais juga menceritakan nasib kenalan-kenalan mereka yang lain.

“Mangkunegoro…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

Z
Zhirinovsky, Pemimpin dari Jalanan
1994-05-14

Vladimir zhirinovsky, ketua partai liberal demokrat, mencita-citakan terwujudnya kekaisaran rusia yang dulu pernah mengusai negara-negara…

J
Janji-Janji dari Nigeria
1994-03-12

Di indonesia mulai beredar surat-surat yang menawarkan kerja sama transfer uang miliaran rupiah dari nigeria.…

N
Negeri Asal Surat Tipuan
1994-03-12

Republik federasi nigeria, negeri yang tak habis-habisnya diguncang kudeta militer sejak merdeka 1 oktober 1960.…