BIENNALE YOGYAKARTA 2019: Biennale dan Seni Advokasi dari Kampung

Edisi: 36/48 / Tanggal : 2019-11-03 / Halaman : 50 / Rubrik : SN / Penulis : Shinta Maharani., ,


KAMPUNG pecinan Ketandan seperti berhantu. Di ruangan aus dengan sorot cahaya kekuningan, manekin potongan tubuh manusia berserakan secara terpisah. Potongan kayu bercabang menembus hidung boneka perempuan dengan bola mata melotot menghadap ke langit. Rambut putih panjang menjuntai pada tubuhnya yang telentang, dikubur bebatuan. Potongan tangan dengan kuku-kuku panjang dan tajam menyelip di antara kuburan. Manekin kepala perempuan berambut hitam panjang diletakkan di jendela. Gaun lusuh berwarna putih berbordir dengan banyak kancing dan lengan bergelantungan. Enam tangan keluar dari baju terusan ini.

Karya seni instalasi berjudul Beyond the Queendom Case... Episode ciptaan seniman Woraphan Intaraworapad itu bagian dari proyek seniman kolektif asal Thailand bertajuk “Khon Kaen Manifesto” dalam Biennale Jogja XV Equator #5 2019. Kemuraman dan kegelapan terasa di rumah kuno itu.

Perhelatan seni rupa dua tahunan ini memusatkan perhatiannya pada persoalan Asia Tenggara, terutama yang beririsan dengan identitas gender, ras, agama, konflik sosial-politik, perburuhan, lingkungan, dan praktik kesenian. Biennale bertema “Do We Live in the Same Playground?” ini berlangsung pada 20 Oktober-30 November 2019. “Melihat Asia Tenggara dari pertemuan kebudayaan di pinggiran, kota-kota di perbatasan,” kata Direktur Yayasan Biennale Yogyakarta Alia Swastika, Selasa, 22 Oktober lalu.

Selain di Kampung Ketandan, karya seni dipajang di Kampung Jogoyudan, Jogja National Museum, Taman Budaya Yogyakarta, dan Pusat Kebudayaan Koesnadi Hardjasoemantri Universitas Gadjah Mada.…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

A
Ada Keramaian Seni, Jangan Bingung
1994-04-23

Seminggu penuh sejumlah seniman menyuguhkan berbagai hal, bertolak dari seni pertunjukan, musik, dan seni rupa.…

M
Mempertahankan Perang Tanding
1994-06-25

Reog khas ponorogo bisa bertahan, antara lain, berkat festival yang menginjak tahun ke-10. tapi, di…

R
Reog Tak Lagi Menyindir
1994-06-25

Asal asul adanya reog ponorogo untuk memperingati perang tanding antara klanasewandono dengan singabarong.