Nyawa-nyawa Melayang di Donbas
Edisi: 36/48 / Tanggal : 2019-11-03 / Halaman : 98 / Rubrik : INT / Penulis : Mahardika Satria Hadi, ,
HAMPIR lima tahun setelah memutuskan bergabung dengan militer Ukraina, Yaroslava Nykonenko mengikuti jejak ayahnya ke liang kubur. Sang ayah, Serhiy Nykonenko, adalah tentara yang ditugasi ke garis depan pertempuran di wilayah konflik Donetsk dan Luhansk, Ukraina timur. Ia tewas terkena ledakan peluru kendali Grad yang ditembakkan milisi separatis pro-Rusia pada 18 Januari 2015.
Serhiy, veteran perang Afganistan, meninggal pada usia 52 tahun. Saat jenazahnya dimakamkan di kampung halamannya di Myrhorod, kota kecil sejauh 250 kilometer di timur Ibu Kota Kiev, ribuan orang datang melayat. Mengiringi peti matinya digotong ke kuburan, terdengar sayup-sayup suara mereka: "Pahlawan tidak pernah mati. Pahlawan tidak pernah mati."
Yaroslava menyusul ayahnya saat ia terkena peluru penembak jitu pada 15 Oktober lalu. Perempuan 36 tahun ini satu dari sedikitnya lima tentara Ukraina yang hari itu tewas di Donetsk dan Luhansk, dua kawasan yang biasa disebut Donbas. Yaroslava, yang menjadi tentara tidak lama setelah kematian ayahnya, adalah perwira di pasukan keamanan elite Staf Umum Militer. Ia pergi meninggalkan putrinya yang masih berusia 13 tahun dan adik perempuannya yang menjadi petugas paramedis.
Sejak konflik bersenjata meletus di Donbas pada April 2014, satu per satu tentara Ukraina tumbang. Sehari setelah Yaroslava tewas, Stephan Kryl dari Brigade Angkatan Laut Ke-36 terbunuh dalam baku…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
Jalan Pria Ozon ke Gedung Putih
2007-10-28Hadiah nobel perdamaian menjadi pintu masuk bagi al gore ke ajang pemilihan presiden. petisi kelompok…
Pesan Kematian dari Pazondaung
2007-10-28Jasad ratusan biksu dikremasi secara rahasia untuk menghilangkan jejak. penangkapan dan pembunuhan biarawan terus berlangsung…
Mangkuk Biksu Bersaksi
2007-10-28Ekonomi warga burma gampang terlihat pada mangkuk dan cawan para biksu. setiap pagi, biksu berke…