Bach dalam Gesekan Ma

Edisi: 43/48 / Tanggal : 2019-12-22 / Halaman : 44 / Rubrik : MS / Penulis : Isma Savitri, ,


PENONTON di Jakarta International Expo Theatre, Kemayoran, 6 Desember lalu, bertepuk tangan panjang. Standing ovation berlangsung hingga lebih dari semenit setelah Yo-Yo Ma menuntaskan maratonnya. Selama sekitar satu jam, Ma, pemain cello terkemuka keturunan Cina yang tumbuh di Amerika Serikat, memainkan dua suite langsung dari rangkaian Six Cello Suites karya Johann Sebastian Bach.
Tanpa rehat, walau sekadar untuk meneguk minuman. Ribuan penonton yang melihat Ma beraksi saja bisa membayangkan energinya terkuras untuk memainkan komposisi Bach. Jeda hanya berlangsung beberapa detik di tengah Suite No. 5 in C Minor, BWV 1011 dan setelahnya Ma kembali menggesek alat musiknya.

Sebelum menyuguhkan atraksi panjang itu, Ma menyebutkan suite dari Bach secara personal sangat dekat dengannya. Walau lahir 300-an tahun lalu, komposisi Bach terasa futuristik dan magis karena tetap punya kekuatan untuk menginspirasi dan menyembuhkan. Itu sebabnya Ma mendedikasikan dua suite pamungkas untuk perjalanan hidupnya dan para penonton. “Hidup ini tak gampang. Kadang rencana kita tak berjalan dengan baik. Kadang kita menderita karena trauma, bahkan mengalami kehilangan. Namun yang terburuk dari itu semua adalah bila kita kehilangan martabat. Dan, setiap mengalami perasaan tak enak, saya selalu kembali pada Six Cello Suites,” ujarnya.

Yo-Yo Ma mengusung gubahan Six Cello Suites Bach…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

S
Skandal Bapindo dalam Irama Jazz
1994-05-14

Harry roesli dan kelompoknya mengetengahkan empat komponis muda, dan kembali menggarap masalah sosial. dihadirkan juga…

N
Ngeng atau Sebuah Renungan Sosial
1994-05-21

Djaduk ferianto, yang banyak membuat ilustrasi musik untuk film, mementaskan karya terbarunya. sebuah perpaduan musik…

A
Aida di Podium yang Sumpek
1994-05-21

Inilah karya kolosal giuseppe verdi. tapi london opera concert company membawakannya hanya dengan enam penyanyi,…