Tafsir Waria dalam Islam

Edisi: 46/48 / Tanggal : 2020-01-12 / Halaman : 58 / Rubrik : AG / Penulis : Shinta Maharani., ,


EMPAT PULUH lima santri Pondok Pesantren Waria Al-Fatah Kotagede, Daerah Istimewa Yogyakarta, berkeluh-kesah kepada Kiai Mustofa Bisri atau Gus Mus saat berkunjung ke Pondok Pesantren Raudlatut Thalibin di Desa Leteh, Rembang, Jawa Tengah. Kepada Gus Mus, Shinta Ratri, pemimpin pesantren waria itu, menuturkan pengalaman buruknya pada 2016 ketika didatangi sejumlah anggota dari salah satu organisasi kemasyarakatan keagamaan. Belasan orang yang marah itu menggeruduk rumahnya yang juga tempat mengaji para santri seraya menuduh pesantren tersebut kedok agar waria leluasa berbuat maksiat. “Aktivitas kami terhenti tiga bulan. Kami tak bisa belajar mengaji karena ketakutan,” kata Shinta, Jumat, 20 Desember 2019.

Shinta dan semua santrinya menyambangi Gus Mus karena ulama itu terkenal kerap menyebarkan kesejukan dan kedamaian. Hampir 30 menit santri waria berbaur dengan tamu laki-laki dan perempuan dari berbagai daerah mendengarkan wejangan Gus Mus. Di hadapan para tamu, Gus Mus menyebutkan bahwa Islam tak hanya mengenal laki-laki dan perempuan, tapi juga mengakui keberadaan khuntsa atau orang yang berkelamin ganda. Menurut Gus Mus, orang yang mengatakan Allah hanya menciptakan laki-laki dan perempuan kurang mengaji karena fikih dan Al-Quran menjelaskan keberadaan jenis selain perempuan dan laki-laki.

Rombongan Pondok Pesantren Waria Al-Fatah, yang berdiri pada 2008, juga bertamu ke Kiai Muadz Thohir, pemimpin Pondok Pesantren Roudloh Aththohiriyah di Kajen, Pati, Jawa Tengah. Kiai Muadz berbincang dengan para…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

M
Menyebarkan Model Kosim Nurzeha
1994-04-16

Yayasan iqro menyiapkan juru dakwah, ada di antaranya anggota abri berpangkat mayor, yang mengembangkan syiar…

S
Sai Baba, atau Gado-Gado Agama
1994-02-05

Inilah "gerakan" atau apa pun namanya yang mencampuradukkan agama-agama. pekan lalu, kelompok ini dicoret dari…

S
Siapa Orang Musyrik itu?
1994-02-05

Mui surabaya keberatan sebuah masjid dijadikan tempat pertemuan tokoh dari berbagai agama, berdasarkan surat at…