Generasi Digital di Panggung Kemayoran

Edisi: 03/49 / Tanggal : 2020-03-15 / Halaman : 58 / Rubrik : MS / Penulis : Moyang Kasih Dewimerdeka, M. Ryan H,


BNI Hall yang luasnya tiga kali lipat hall pertunjukan lain dalam Java Jazz Festival biasanya diperuntukkan bagi penampil istimewa. Tahun-tahun sebelumnya, panggung itu antara lain diisi Goo Goo Dolls, Toto, Chick Corea, dan Dionne Warwick. Akhir pekan lalu, panggung BNI Hall menjadi milik seorang penyanyi berusia 25 tahun, Ardhito Pramono. Selain ribuan kursi terisi penuh, lorong di antara kursi dan bagian belakang hall dipadati penonton yang berdiri berdesak-desakan. Dan Ardhito memang menguasai panggung luas itu, sekaligus menguasai penonton yang menjerit histeris untuk apa pun yang dilakukan Ardhito di atas pentas. “Ganteng bangeeet! Ardhitooo....”

Ardhito begitu bebas mengekspresikan kemudaannya. “I don't give a shit about your fucking tweets,” dia menjerit di tengah lagu pembuka Trash Talking. Pada lain waktu, dia mendiskusikan kebiasaannya minum dan membeli wiski, yang tertuang dalam lagu seperti Cigarettes of Ours dan Plaza Avenue. Banyak lagu bercerita tentang cinta, baik menemukan maupun kehilangan. Lagu-lagu itulah yang paling membuat penonton kelojotan. Puncaknya saat Fine Today yang lembut dan membuai bergema. Though we'll be fine today/have a drink for the ol’ time/perfect time to say you are my happiness/and you always going to be the one for me. Ini soundtrack film Nanti Kita Cerita tentang Hari Ini (NKCTHI), yang juga dibintangi Ardhito dan membuat peringkatnya naik tinggi dalam daftar idola gadis muda.

Malam…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

S
Skandal Bapindo dalam Irama Jazz
1994-05-14

Harry roesli dan kelompoknya mengetengahkan empat komponis muda, dan kembali menggarap masalah sosial. dihadirkan juga…

N
Ngeng atau Sebuah Renungan Sosial
1994-05-21

Djaduk ferianto, yang banyak membuat ilustrasi musik untuk film, mementaskan karya terbarunya. sebuah perpaduan musik…

A
Aida di Podium yang Sumpek
1994-05-21

Inilah karya kolosal giuseppe verdi. tapi london opera concert company membawakannya hanya dengan enam penyanyi,…