120 Tahun Tjamboek Berdoeri

Edisi: 03/49 / Tanggal : 2020-03-15 / Halaman : 60 / Rubrik : SEL / Penulis : Isma Savitri, Eko Widianto,


DENGAN sepeda, Kwee Thiam Tjing, 47 tahun, memboncengkan bibinya. Dua arek ini keluyuran, sementara Malang pada saat itu, 21 Juli 1947, tengah membara. Dari rumah mereka di bagian selatan Malang, Thiam Tjing mengayuh sepeda hingga ke pusat kota, tepatnya ke Balai Kota, yang berhadapan dengan Taman Jan Pieterszoon (Jan Pieterszoon Coenplein). Kawasan yang dibangun Belanda pada 1922 setelah Malang menjadi kotamadya (gemeente) itu vital karena merupakan pusat pemerintahan. Di sekitarnya terdapat gedung Hogere Burgerschool yang sekarang menjadi sekolah menengah atas negeri, kediaman panglima militer, Hotel Splendid, dan kantor Dinas Topografi.

Mereka memutari Alun-alun Bundar, yang kini disebut warga Bundaran Tugu. Berseliweran begitu, nyali Thiam Tjing sebenarnya tak tebal-tebal amat. Apalagi yang terbakar di depan matanya adalah bangunan sebesar Balai Kota. Begitu pula bibinya, yang waswas terkena ledakan dan pecahan kaca dari gedung. Namun rasa penasaran mendorong Thiam Tjing menerabas huru-hara. Dia pergi setelah ikut mengamankan sanaknya ke area pecinan di dekat Kelenteng Eng An Kiong. Namun keingintahuan dan kenekatannyalah yang membuat reportasenya sebagai jurnalis begitu “basah” dan mendalam. “Mereka menjadi saksi pembumihangusan Malang,” kata sejarawan Pusat Studi Budaya dan Laman Batas Universitas Brawijaya, F.X. Domini B.B. Hera, yang biasa disapa Sisco, di Malang, akhir Februari lalu.

Kelompok revolusioner memakai taktik bumi hangus ketika kalah dalam serangan besar-besaran tentara Belanda pada Juli 1947. Instruksi itu diteken Panglima Divisi VII/Untung Suropati Jenderal Mayor Imam Soedja’i. Api kemudian melahap sejumlah bangunan monumental di Malang. Salah satunya Balai Kota. Pertimbangannya, marka tanah Kota Malang itu adalah simbol supremasi politik sipil. Sisco menduga bangunan itu dihancurkan sebagai penanda bahwa gedung pemerintahan tak boleh jatuh ke tangan Belanda. Gedung Balai Kota baru dibangun kembali pada 1952 dan diresmikan Presiden Sukarno tahun berikutnya.

Lebih dari 70 tahun berlalu, lanskap Malang tak betul-betul berubah. Setidaknya tak berbeda jauh dengan yang dituliskan Thiam Tjing dalam bukunya, Indonesia dalem Api dan Bara, dan kumpulan reportasenya dalam Menjadi Tjamboek Berdoeri. Dalam dua buku itu, Thiam Tjing, wartawan lepas sejumlah surat kabar, mencatatkan semua peristiwa yang dia lihat dan alami langsung. Bahasanya legit. Ia runtut bertutur, tenang, kadang jenaka, dan meretas jarak sehingga obyektif. Termasuk saat ia menuliskan peristiwa pembakaran Balai Kota dan kondisi Malang dalam tragedi Mergosono, yang kemudian disusuri lagi dalam tur “Napak Tilas 120 Tahun Kwee Thiam Tjing alias Tjamboek Berdoeri” di Malang, 23 Februari 2020.

Hajatan Komunitas Bambu yang dipandu Sisco itu ingin melihat lagi proses revolusi Indonesia, termasuk praktik pembumihangusan Malang lewat lensa mata Kwee Thiam Tjing alias Tjamboek Berdoeri. “Ini penting agar kita bisa menjaga memori soal dekolonialisasi, juga menggali lagi apa yang mungkin tercecer dan belum diketahui banyak orang,” ujarnya. Selama tur, Sisco dan sejarawan Komunitas Bambu, JJ Rizal, menuturkan relevansi tiap lokasi yang disambangi baik dengan Tjamboek Berdoeri maupun kondisi Malang sebelum dan sesudah kemerdekaan.

Balai Kota menjadi destinasi pertama karena merupakan pusat kota, dan di sinilah kita bisa menangkap pemandangan hilir-mudik warga kota dengan leluasa. Dari balkon lantai kedua Balai Kota, kita juga bisa menikmati siluet Gunung Arjuna di kejauhan serta deretan pohon rimbun yang ditanam lebih dari seabad lalu.…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

Z
Zhirinovsky, Pemimpin dari Jalanan
1994-05-14

Vladimir zhirinovsky, ketua partai liberal demokrat, mencita-citakan terwujudnya kekaisaran rusia yang dulu pernah mengusai negara-negara…

J
Janji-Janji dari Nigeria
1994-03-12

Di indonesia mulai beredar surat-surat yang menawarkan kerja sama transfer uang miliaran rupiah dari nigeria.…

N
Negeri Asal Surat Tipuan
1994-03-12

Republik federasi nigeria, negeri yang tak habis-habisnya diguncang kudeta militer sejak merdeka 1 oktober 1960.…