Sedia Payung Sebelum Badai

Edisi: 05/49 / Tanggal : 2020-03-29 / Halaman : 72 / Rubrik : EB / Penulis : Aisha Shadira, Khairul Anam,


THAMRIN City bak mati suri pada Kamis, 19 Maret lalu. Pembeli yang biasanya memenuhi pusat belanja grosir di kawasan Tanah Abang, Jakarta Pusat, itu kini menghilang. Lapak penjualan kain dan pakaian yang tersebar di empat lantai area niaga hanya diisi pemilik dan penjaga toko. Rona wajah mereka yang nanar senada mendadak sontak berubah menjadi ceria setiap kali ada pengunjung, yang hanya segelintir. “Sampai sekarang belum ada penglaris,” kata seorang pedagang di lantai 1.

Siang selepas zuhur itu, langit yang pucat di Ibu Kota seolah-olah mengular ke dalam kompleks pertokoan. Seperti tengah berkabung, pemilik dan penjaga toko sulit diajak berbicara. Kalaupun mau, mereka enggan disebutkan identitasnya. Pemilik dagangan tadi, perempuan berkerudung berusia 40-an tahun, mengatakan sepinya Thamrin City terasa sejak Ahad, 15 Maret lalu, setelah pemerintah mengimbau masyarakat agar membatasi interaksi untuk mencegah penyebaran virus corona.

Tak jauh dari sana, lapak milik Ivan—pedagang yang hanya mau disebutkan nama panggilannya—juga hanya dipenuhi karung dagangan. Sepekan terakhir, tiga unit toko kain…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

S
SIDANG EDDY TANSIL: PENGAKUAN PARA SAKSI ; Peran Pengadilan
1994-05-14

Eddy tansil pembobol rp 1,7 triliun uang bapindo diadili di pengadilan jakarta pusat. materi pra-peradilan,…

S
Seumur Hidup buat Eddy Tansil?
1994-05-14

Eddy tansil, tersangka utama korupsi di bapindo, diadili di pengadilan negeri pusat. ia bakal dituntut…

S
Sumarlin, Imposibilitas
1994-05-14

Sumarlin, ketua bpk, bakal tak dihadirkan dalam persidangan eddy tansil. tapi, ia diminta menjadi saksi…