Dulu Teroris Kini Pebisnis
Edisi: Edisi / Tanggal : 2022-01-01 / Halaman : / Rubrik : NAS / Penulis :
DI kawasan Bukit Kendil, Dusun Semerek, Desa Sendang, Kabupaten Lamongan, Jawa Timur, puluhan orang menikmati pemandangan dari teras Cafe Tebing, Kamis, 30 Desember 2021. Sebagian di antaranya laki-laki bercelana cingkrang dan perempuan bercadar. Hari itu mereka menghadiri pembukaan kafe milik mantan terpidana kasus terorisme, Ali Fauzi Manzi.
Ali terlihat semringah saat menatap warung kopi yang terletak sekitar 4 kilometer dari pantai utara Jawa itu. Berdiri di atas lahan seluas dua hektare, Cafe Tebing juga menyediakan fasilitas ruang pertemuan, wahana flying fox, hingga mobil jip untuk menjelajahi perbukitan kapur di utara Pegunungan Kendeng itu. “Ini hasil perjuangan kami,” kata Ali Fauzi, 52 tahun.
Menjalankan usahanya itu, Ali merekrut 46 penduduk sekitar sebagai karyawan. Adik kandung terpidana mati kasus bom Bali, Amrozi, dan terpidana seumur hidup, Ali Imron, itu mengklaim semua pegawainya mendapat bayaran hampir Rp 2,5 juta, sesuai dengan upah minimum Kabupaten Lamongan.
Ali memiliki catatan panjang kasus terorisme di dalam dan luar negeri. Ia pernah menjadi kepala instruktur perakitan bom Jamaah Islamiyah, organisasi yang terafiliasi dengan Al-Qaidah bentukan Usamah bin Ladin. Ia juga melatih milisi di Ambon, Maluku, dan Poso, Sulawesi Tengah, serta kelompok teror di Mindanao, Filipina. Pada 2004, ia ditangkap di Filipina dan dideportasi tiga tahun kemudian. (Baca: Bagaimana Jamaah Islamiyah Menyusup ke Berbagai Institusi)
Bertahun-tahun Ali dan para mantan terpidana terorisme mencoba menghilangkan stigma sekaligus membangun kehidupan ekonomi…
Keywords: BNPT, Jamaah Islamiyah, Terorisme, Jamaah Ansharut Daulah, 
Artikel Majalah Text Lainnya
Setelah Islam, Kini Kebangsaan
1994-05-14Icmi dikecam, maka muncul ikatan cendekiawan kebangsaan indonesia alias icki. pemrakarsanya adalah alamsjah ratuperwiranegara, yang…
Kalau Bukan Amosi, Siapa?
1994-05-14Setelah amosi ditangkap, sejumlah tokoh lsm di medan lari ke jakarta. kepada tempo, mereka mengaku…
Orang Sipil di Dapur ABRI
1994-05-14Sejumlah pengamat seperti sjahrir dan amir santoso duduk dalam dewan sospol abri. apa tugas mereka?