Opera Sabun Dari Dunia Tipu-tipu

Edisi: Edisi / Tanggal : 2022-03-05 / Halaman : / Rubrik : SEL / Penulis :


IMAJI sosialita itu dia susun demikian cermat. Ia selalu tampil tenang, tahu karya seni dari perupa-perupa terkenal, dan paham anggur mahal. Ia juga selalu mengenakan gaun dan aksesori dari rumah mode ternama, dan dikelilingi orang dengan selera sepertinya: Chanel, Valentino, Dior, Celine, Alexander McQueen, dan banyak lagi. Ia “meloncat” dari satu pesta ke pesta lain, tinggal di hotel mewah di New York, Amerika Serikat, dan vakansi ke benua berbeda. Dalam balutan itulah Anna Sorokin “lahir kembali” dengan nama Anna Delvey. Seperti anak muda kebanyakan, Anna eksis di Instagram. Segala tingkah dan kemewahan yang melekat padanya mengusung citra pewaris tajir asal Jerman yang mempesona. Figur putri bangsawan Eropa yang tinggal di New York membuat Anna bisa meliuk dengan lincah di pergaulan elite Amerika. Apalagi ia memacari seorang pebisnis muda yang bergerak di bidang teknologi. Sang kekasih ini pula yang ikut membantu Anna mewujudkan “American dream”-nya: mengelola komunitas seni eksklusif bernama Anna Delvey Foundation. Yayasan itu rencananya bermarkas di sebuah bangunan bersejarah di pusat kota. Mimpi itu dirakit rapi oleh Anna dengan memanfaatkan investasi dari koneksinya yang ia jalin dari pertemuan-pertemuan khusus kalangan atas New York.

Anna Sorokin atau Anna Delvey saat sidang vonis pengadilan di New York, Amerika Serikat, 9 Mei 2019. REUTERS/Steven Hirsch
Persoalannya, identitas ningrat Anna ternyata palsu. Ia bukan keturunan bangsawan Jerman. Bapaknya adalah sopir truk Rusia yang dulu sempat mengongkosi gaya hidup Anna dari bisnis haram. Setelah si bapak angkat tangan dan emoh berurusan lagi dengannya, Anna merancang hidupnya dengan sandiwara. Ia memakai nama belakang baru, menilap duit dari sana-sini, dan berkedok alasan warisannya belum juga cair. Ini adalah rahasia di belakang panggung seorang Anna Sorokin yang tampil mempesona di media sosial.
Nuansa gaya hidup Anna Sorokin di Instagram mungkin tak asing bagi kita. Sebagai pengguna media sosial, kita terbiasa membaca citra serupa. Kisah para “sultan” muda, pemengaruh yang seolah tak kenal hidup susah, ataupun pebisnis mapan dengan aset terpampang dalam sejumlah unggahan. Namun Anna membentuk dirinya yang baru dengan menipu teman-teman dekatnya, bank, kolega, juga para investor. Ia menutupi kepalsuan itu dengan sikap dermawan. Sering kali ia mentraktir kawannya di banyak pesta dan makan malam, memberi tip besar kepada para pegawai hotel, dan ini yang kemudian menjadi salah satu persoalan besar: mengajak kawannya—dulu editor foto Vanity Fair, Rachel DeLoache Williams, bertamasya ke Marrakesh, Maroko. Di sana, Rachel dibuat blingsatan karena Anna mendadak tak mampu membayari akomodasi mereka.
Kisah Anna yang bak opera sabun ini diangkat layanan over-the-top Netflix ke dalam serial bertajuk Inventing Anna garapan Shonda Rhimes. Mengutip…

Keywords: FilmPenipuanNetflixFilm Dokumenter
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

Z
Zhirinovsky, Pemimpin dari Jalanan
1994-05-14

Vladimir zhirinovsky, ketua partai liberal demokrat, mencita-citakan terwujudnya kekaisaran rusia yang dulu pernah mengusai negara-negara…

J
Janji-Janji dari Nigeria
1994-03-12

Di indonesia mulai beredar surat-surat yang menawarkan kerja sama transfer uang miliaran rupiah dari nigeria.…

N
Negeri Asal Surat Tipuan
1994-03-12

Republik federasi nigeria, negeri yang tak habis-habisnya diguncang kudeta militer sejak merdeka 1 oktober 1960.…