Belah Bambu Partai Beringin
Edisi: Edisi / Tanggal : 2022-04-09 / Halaman : / Rubrik : NAS / Penulis :
AGUNG Laksono kerap mengajukan pertanyaan yang sama ketika berbincang dengan Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto. Ketua Dewan Pakar Golkar itu menanyakan soal elektabilitas Airlangga dan partai beringin yang masih rendah serta tertinggal dari calon dan partai lain. Padahal tahap Pemilihan Umum 2024 dimulai pada pertengahan tahun ini.
“Beberapa kali saya sampaikan dalam pertemuan ataupun melalui telepon,” ujar Agung kepada Tempo di rumahnya di kawasan Cipinang, Jakarta Timur, Kamis, 7 April lalu. Menurut mantan Ketua Dewan Perwakilan Rakyat itu, Airlangga merespons dengan meminta waktu agar elektabilitas dia dan Golkar bisa meroket.
Anggota Dewan Pembina Partai Golkar, Fahmi Idris, pernah menyatakan hal yang sama kepada Airlangga. Menteri Perindustrian periode 2005-2009 itu mengatakan Airlangga yang kini berumur 59 tahun menghadapi tantangan berat karena berhadapan dengan calon-calon presiden yang lebih muda. “Walaupun dia termasuk muda di lingkup internal partai,” kata Fahmi.
Para tokoh senior Golkar menasihati Airlangga karena elektabilitas dia dan partai tak kunjung naik. Hasil survei Saiful Mujani Research and Consulting pada pertengahan Maret lalu menunjukkan tingkat keterpilihan Airlangga hanya 0,9 persen di antara 43 calon presiden.
Sedangkan sigi Indikator Politik Indonesia pada 11-21 Februari lalu menunjukkan elektabilitas Airlangga hanya 0,5 persen di antara 33 nama. Sedangkan tingkat keterpilihan Golkar sebesar 12,5 persen, tertinggal dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan dan Gerindra yang berelektabilitas 26,8 dan 13 persen.
Tidak beranjaknya elektabilitas Menteri Koordinator Perekonomian itu, dan juga Golkar, menjadi peluru untuk menggoyang kepemimpinan Airlangga. Agung Laksono mengaku mendengar adanya upaya tersebut. Tapi ia meyakini Airlangga akan tetap menjabat hingga masa kepemimpinannya berakhir pada 2024. “Suara yang menolak Airlangga tidak signifikan,” ucapnya.
Salah satu yang mengkritik kepemimpinan Airlangga adalah Gerakan Muda Partai Golkar (GMPG). Inisiator GMPG, Sirajuddin Abdul Wahab, menuding Airlangga gagal menaikkan jumlah kursi Dewan Perwakilan Rakyat pada Pemilu 2019. Ketika itu, Golkar mendapatkan 85 kursi, turun 6…
Keywords: Partai Golkar, Airlangga Hartarto, Penundaan Pemilu, Perpanjangan Masa Jabatan Presiden, 
Artikel Majalah Text Lainnya
Setelah Islam, Kini Kebangsaan
1994-05-14Icmi dikecam, maka muncul ikatan cendekiawan kebangsaan indonesia alias icki. pemrakarsanya adalah alamsjah ratuperwiranegara, yang…
Kalau Bukan Amosi, Siapa?
1994-05-14Setelah amosi ditangkap, sejumlah tokoh lsm di medan lari ke jakarta. kepada tempo, mereka mengaku…
Orang Sipil di Dapur ABRI
1994-05-14Sejumlah pengamat seperti sjahrir dan amir santoso duduk dalam dewan sospol abri. apa tugas mereka?