Lagi-lagi Teror Digital
Edisi: Edisi / Tanggal : 2022-04-23 / Halaman : / Rubrik : NAS / Penulis :
PERETASAN akun media sosial dan aplikasi WhatsApp kembali menimpa sejumlah aktivis dan mahasiswa. Kasus peretasan aktivis ini menimpa ahli hukum tata negara dari Sekolah Tinggi Ilmu Hukum Indonesia Jentera, Bivitri Susanti, dan aktivis buruh.
“Saya tidak bisa mengakses akun WhatsApp dan Instagram sekitar pukul 22.00, Rabu, 20 April lalu,” ujarnya sehari setelah peretasan itu terjadi. Bivitri kemudian mengetahui di akun Instagram-nya terdapat sejumlah tautan infografis yang isinya bertentangan dengan pandangannya. Misalnya, ia mempertanyakan demonstrasi yang digelar mahasiswa. Bivitri selama ini kerap mengkritik sejumlah kegiatan pemerintah. Ia juga gencar menolak rencana penundaan pemilihan umum dan perpanjangan masa jabatan Presiden Joko Widodo.
Serangan digital juga dialami 12 orang dari Aliansi Mahasiswa Indonesia, termasuk para pelajar yang tergabung dalam Blok Politik Pelajar. Peretasan berlangsung sejak Ahad, 17 April lalu, ketika mereka giat berunjuk rasa mengkritik gagasan perpanjangan masa jabatan Jokowi. Wakil Presiden Mahasiswa Universitas Trisakti Niha Nihaya menduga peretasan itu berkaitan dengan aksi mahasiswa. Apalagi peretasan itu terjadi beberapa hari menjelang demonstrasi. “Kami menyayangkan masih ada upaya-upaya represif seperti ini,” ucap Niha. Peretasan terhadap aktivis marak saat berlangsung unjuk rasa besar menolak revisi Undang-Undang Komisi Pemberantasan Korupsi.…
Keywords: Kekerasan terhadap Wartawan, Dewan Pengawas KPK, Teror, Peretasan Aktivis, kekerasan seksual, Bakamla, 
Artikel Majalah Text Lainnya
Setelah Islam, Kini Kebangsaan
1994-05-14Icmi dikecam, maka muncul ikatan cendekiawan kebangsaan indonesia alias icki. pemrakarsanya adalah alamsjah ratuperwiranegara, yang…
Kalau Bukan Amosi, Siapa?
1994-05-14Setelah amosi ditangkap, sejumlah tokoh lsm di medan lari ke jakarta. kepada tempo, mereka mengaku…
Orang Sipil di Dapur ABRI
1994-05-14Sejumlah pengamat seperti sjahrir dan amir santoso duduk dalam dewan sospol abri. apa tugas mereka?