Sebuah Skripsi Berumur 57 Tahun

Edisi: Edisi / Tanggal : 2022-05-07 / Halaman : / Rubrik : SEL / Penulis :


DARI informasi foto di majalah Seniman terbitan 1947, ukuran gambar propaganda tersebut cukup besar: 5 x 3 dan 1,2 meter. Pasti semacam baliho yang dipancangkan di tempat umum. Propaganda buatan 1946 itu dibuat Surono, perupa kelahiran Cilacap, Jawa Tengah, yang pada 1945-an banyak membuat poster perjuangan di Yogyakarta. Baliho itu dibuat untuk memperingati Hari Pahlawan. Surono menampilkan gambar seorang pejuang Indonesia berdiri dengan kedua tangan memegang senapan. Di atas ada tulisan: “10 Nopember Hari Pahlawan”. Dan di bawah ada teks: “Kami tahu kami pembela Kemerdekaan Manusia”.
Dari majalah Seniman terbitan 1947 itu juga terdapat data foto bahwa Surono dan kawan-kawan membuat baliho sablon lain berukuran 3,5 x 3,5 meter. Baliho itu menampilkan teks besar bertulisan: “Many thanks and best wishes Australia”. Di atas teks dengan huruf bold hitam itu terdapat gambar sepasang laki-laki dan perempuan bersayap mengarungi bintang gemintang. Baliho itu dibuat Surono untuk menyampaikan rasa simpati Indonesia kepada serikat kaum buruh pelabuhan Sydney, Australia, yang pada 16 April 1946 mogok menolak bekerja di tujuh kapal Belanda yang berlabuh di dermaga Sydney. Sebab, kapal itu membawa persenjataan dan amunisi untuk menyerang Indonesia. Para buruh itu mendukung kemerdekaan Indonesia.
Gambar, kalimat, dan tipografi teks di kedua baliho tersebut diulas oleh Abadul Djalil Pirous dalam skripsinya. Menariknya, skripsi Pirous bukan mengenai sejarah lukisan abstrak atau berkaitan dengan dunia seni lukisan abstrak. Bukan juga tentang kaligrafi atau bagaimana ayat-ayat Al-Quran dipresentasikan dalam seni kontemporer Indonesia. Ini dua hal yang melekat pada A.D. Pirous kini. Karya A.D. Pirous yang satu ini mengulas poster-poster perjuangan yang dibuat selama zaman Jepang dan era kemerdekaan. Sekalipun pada era sekarang studi tentang propaganda di zaman Jepang sudah cukup banyak (misalnya pengamat seni rupa Antariksa, Mikke Santoso, dan Aminuddin Th. Siregar pernah memaparkannya dalam beberapa seminar terpisah), ada info-info pada skripsi A.D. Pirous yang jarang diulas dan bisa diriset lebih jauh.

Poster mengenai keganasan Westerling di Sulawesi. Reproduksi dari Documenta Historica. Buku Seni Pariwara sebagai Alat Propaganda Perjuangan
Misalnya tentang bagaimana Surono melukis baliho yang menyatakan simpati kepada serikat pekerja pelabuhan Australia tersebut. Selama…

Keywords: Seni RupaSudjojonoAbdul Djalil PirousPropaganda
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

Z
Zhirinovsky, Pemimpin dari Jalanan
1994-05-14

Vladimir zhirinovsky, ketua partai liberal demokrat, mencita-citakan terwujudnya kekaisaran rusia yang dulu pernah mengusai negara-negara…

J
Janji-Janji dari Nigeria
1994-03-12

Di indonesia mulai beredar surat-surat yang menawarkan kerja sama transfer uang miliaran rupiah dari nigeria.…

N
Negeri Asal Surat Tipuan
1994-03-12

Republik federasi nigeria, negeri yang tak habis-habisnya diguncang kudeta militer sejak merdeka 1 oktober 1960.…