Kembalinya Dinasti Marcos
Edisi: Edisi / Tanggal : 2022-05-14 / Halaman : / Rubrik : INT / Penulis :
RATUSAN demonstran menggeruduk kantor Komisi Pemilihan Umum (Comelec) di Intramuros, Manila, Filipina, pada Selasa pagi, 10 Mei lalu. Mereka mempertanyakan hasil pemilihan umum yang digelar pada sehari sebelumnya yang memenangkan Ferdinand “Bongbong” Marcos Jr., putra mantan presiden Ferdinand Marcos, dalam pemilihan Presiden Filipina.
Danilo Arao dari Kontra Daya, kelompok pengawas pemilihan umum independen yang turut dalam unjuk rasa, mempertanyakan integritas penghitungan suara karena adanya berbagai dugaan kecurangan dan penyimpangan. “Comelec harus memperhitungkan semua pelanggaran dan menjawab dengan tegas mengapa, misalnya, menolak memperpanjang waktu pemungutan suara, meskipun antrean panjang dan penundaan bukan kesalahan pemilih,” katanya kepada Inquirer.
Kelompok Kampanye Menentang Kembalinya Marcos dan Darurat Militer (Carmma) menegaskan kembali pendirian mereka terhadap prospek kembalinya dinasti Marcos ke Istana Malacanang. Arao mengaku sedang berkonsultasi dengan pengacara mengenai langkah apa yang bisa mereka ambil selanjutnya.
Hasil penghitungan suara sementara menunjukkan Bongbong meraup suara terbanyak. Hingga Selasa, dari 98,17 persen suara yang masuk, Bongbong meraih sekitar 31 juta lebih suara dan pesaingnya, Wakil Presiden Leni Robredo, mengumpulkan 14,8 juta suara.
Dalam pemilihan wakil presiden, Wali Kota Davao Sara Duterte-Carpio memimpin dengan 31,5 juta suara, melampaui Senator Kiko Pangilinan, yang memperoleh sekitar 9,2 juta suara, dan Presiden Senat Vicente “Tito” Sotto dengan 8,17 juta suara.
Kubu Bongbong optimistis atas hasil akhirnya nanti. Tapi, “Kami tidak akan berhenti sampai pengiriman hasil pemilihan umum dari tingkat daerah stabil,” tutur Vic Rodriguez, juru bicara Bongbong, kepada CNN.
Mahasiswa dan aktivis berkumpul memprotes penghitungan tidak…
Keywords: Disinformasi, Oligarki, Presiden Filipina, Bongbong, Ferdinand Marcos, 
Artikel Majalah Text Lainnya
Jalan Pria Ozon ke Gedung Putih
2007-10-28Hadiah nobel perdamaian menjadi pintu masuk bagi al gore ke ajang pemilihan presiden. petisi kelompok…
Pesan Kematian dari Pazondaung
2007-10-28Jasad ratusan biksu dikremasi secara rahasia untuk menghilangkan jejak. penangkapan dan pembunuhan biarawan terus berlangsung…
Mangkuk Biksu Bersaksi
2007-10-28Ekonomi warga burma gampang terlihat pada mangkuk dan cawan para biksu. setiap pagi, biksu berke…