Bukan Buku Biasa
Edisi: Edisi / Tanggal : 2022-05-28 / Halaman : / Rubrik : SN / Penulis :
SEBUAH buku berbentuk setengah lingkaran tergolek di meja bersiku landai. Begitu dibuka, buku berkulit kain kanvas putih itu menyerupai bentuk apel, lengkap dengan tangkai kecil di pucuknya. Berukuran besar, agak tebal, dan berat, setiap halaman bukunya berlapis karton. Seniman Deddy PAW dari Padepokan Apel Watoe di Magelang, Jawa Tengah, memberi judul buku itu True Happiness.
Di halaman pembuka yang berlatar hitam, Deddy membuat kata pengantar. Kalimatnya ditulis dengan tangan memakai tinta putih berhuruf sambung yang miring ke kanan. “Kebahagiaan itu jangan dicari, tetapi ciptakanlah! Dengan berkarya seni—di antaranya menggambar—saya bahagia. Agar bahagia terus, maka saya berkarya terus!” Pernyataan itu bersanding dengan lukisan foto diri bernuansa hitam-putih dengan kalung berbandul tengkorak di halaman sebelahnya.
Ketika halaman berikutnya dibalik, muncul kalimat lain yang ditulis tangan dengan tinta hitam. “Kebahagiaan itu bukan tergantung pada kejadian, namun tergantung pada pemikiran kita.” Kalimat kutipan dari Buddha itu disertai gambar sebuah apel perak dan ornamen garis putih persegi serta segitiga tebal berwarna putih. Di halaman sebelahnya, Deddy menggambar seseorang berpakaian biksu dan berkalung tasbih dengan tangan mengatup.
Pada halaman-halaman berikutnya, Deddy mengutip ujaran beberapa tokoh lain, seperti Ki Hadjar Dewantara, Mahatma Gandhi, Dalai Lama, RA Kartini, dan Bunda Teresa. Isinya tentang kebermanfaatan manusia, kebahagiaan, juga cinta disertai ilustrasi bergambar apel. Kehadiran buah itu menjadi ciri khasnya dalam berkarya. Sementara itu, pada bagian belakang buku tersebut masih ada halaman-halaman kosong, juga gambar yang belum rampung.
Kecenderungan gambar-gambar bersama tulisan dalam sebuah buku seperti itu muncul dalam pameran Bandung Artist’s Book di Thee Huis Gallery, Taman Budaya Jawa Barat. Pameran yang…
Keywords: Buku, Tisna Sanjaya, Ugo Untoro, Mella Jaarsma, Afrizal Malna, Pameran Buku, 
Artikel Majalah Text Lainnya
Ada Keramaian Seni, Jangan Bingung
1994-04-23Seminggu penuh sejumlah seniman menyuguhkan berbagai hal, bertolak dari seni pertunjukan, musik, dan seni rupa.…
Mempertahankan Perang Tanding
1994-06-25Reog khas ponorogo bisa bertahan, antara lain, berkat festival yang menginjak tahun ke-10. tapi, di…
Reog Tak Lagi Menyindir
1994-06-25Asal asul adanya reog ponorogo untuk memperingati perang tanding antara klanasewandono dengan singabarong.