Lintang Pukang Investasi Telkomsel
Edisi: Edisi / Tanggal : 2022-05-28 / Halaman : / Rubrik : EB / Penulis :
LAPORAN keuangan kuartal pertama tahun ini menyeret PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk atau Telkom ke dalam polemik. Penyebabnya bukan neraca yang merah, mengingat pada periode itu Telkom bisa mencetak laba Rp 6,12 triliun. Tapi frasa “unrealized loss” alias kerugian yang belum terwujud senilai Rp 881 miliar, buntut kepemilikan saham PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk, yang membuat Telkom menjadi bahan perbincangan. “Padahal, jika dirunut dari awal, seharusnya ada gain,” kata Direktur Utama Telkom Ririek Adriansyah kepada Tempo pada Sabtu, 28 Mei lalu.
Semuanya berawal dari suntikan dana anak usaha Telkom, PT Telekomunikasi Selular (Telkomsel), anak usaha Telkom, pada PT Aplikasi Karya Anak Bangsa atau Gojek pada 2020 dan 2021. Secara keseluruhan, Telkomsel menyuntikkan dana US$ 450 juta atau Rp 6,4 triliun dalam bentuk obligasi konversi, surat utang yang bisa diubah menjadi saham.
Pada Mei 2021, Gojek dan Tokopedia bersepakat untuk bergabung menjadi GoTo. Telkomsel pun mengubah obligasi menjadi saham, dengan total kepemilikan 89.125 lembar. Di saat yang hampir bersamaan, muncul rencana GoTo melakukan penawaran perdana saham kepada publik atau initial public offering (IPO). Manajemen GoTo pun memecah nilai saham (stock split) sehingga Telkomsel mengantongi 23,72 miliar lembar. Harga saham GoTo ditetapkan Rp 270 per lembar. Harga ini yang menjadi dasar argumen Ririek bahwa Telkomsel dan Telkom seharusnya mendapat gain atau selisih lebih dari kepemilikan saham GoTo.
Komisaris Utama GoTo, Garibaldi Thohir, saat penawaran umum perdana saham (Initial Public Offering) PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk, di Jakartam 15 Maret 2022. Foto: Dokumentasi GoTo
Tapi, dalam laporan keuangan kuartal I 2022, Telkom mencatatkan harga wajar saham GoTo Rp 375 per lembar. Harga ini mengacu pada kondisi saat GoTo menggalang dana pra-IPO pada November-Desember 2021. Saat itu GoTo menerbitkan saham baru seharga Rp 375 per saham untuk sejumlah investor yang skema investasinya berbeda dengan Telkomsel. Nilai wajar ini yang menjadi dasar penghitungan kerugian investasi, karena harga saham GoTo melesak. Saat menggelar IPO pada 11 April lalu, saham GoTo dilepas seharga Rp 338 per lembar. Kini harganya terus anjlok.
Menurut Ririek, angka riil kerugian atau keuntungan dari kepemilikan saham GoTo semestinya dihitung berdasarkan harga perolehan. Namun, dia menambahkan, jika menggunakan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan 71 yang digunakan Telkom, yang menjadi acuan adalah harga terbaru ketika laporan keuangan disusun. “Jika akhir Juni nanti harga saham GoTo, misalnya, menjadi Rp 350 per lembar, pada kuartal II kami bisa mendapat gain,” ujar Ririek.
Apa pun itu, masalah ini kadung menjadi bahan pembicaraan. Di media sosial Facebook, mantan Direktur…
Keywords: telkomsel, Erick Thohir, Garibaldi Thohir | Boy Thohir, Telkom Indonesia, GoTo, IPO GoTo, 
Artikel Majalah Text Lainnya
SIDANG EDDY TANSIL: PENGAKUAN PARA SAKSI ; Peran Pengadilan
1994-05-14Eddy tansil pembobol rp 1,7 triliun uang bapindo diadili di pengadilan jakarta pusat. materi pra-peradilan,…
Seumur Hidup buat Eddy Tansil?
1994-05-14Eddy tansil, tersangka utama korupsi di bapindo, diadili di pengadilan negeri pusat. ia bakal dituntut…
Sumarlin, Imposibilitas
1994-05-14Sumarlin, ketua bpk, bakal tak dihadirkan dalam persidangan eddy tansil. tapi, ia diminta menjadi saksi…