Semua Obyek Yang Didapatkan Secara Paksa Harus Dikembalikan

Edisi: Edisi / Tanggal : 2022-07-02 / Halaman : / Rubrik : SEL / Penulis :


DI tengah-tengah kesibukannya menyambut tamu dalam acara pembukaan pameran “Onze Koloniale Erfenis” (“Warisan Kolonial Kita”), pertengahan Juni lalu, kurator pameran Pim Westerkamp menyisakan waktu untuk menerima Tempo dengan senyum mengembang.
Bekerja sebagai kurator Asia Tenggara di Tropenmuseum sejak 2005, pengetahuan Westerkamp penuh dengan latar belakang Indonesia. Ia menamatkan pendidikan sarjana di Bahasa dan Budaya Indonesia Universiteit Leiden dengan studi tentang tari topeng Jawa. Lalu dilanjutkan dengan menamatkan ilmu antropologi yang meneliti kehidupan anak muda muslim di Yogyakarta.
Pengalaman-pengalaman itu membuat Westerkamp fasih berbahasa Indonesia. Seluruh wawancara dilakukan dalam bahasa Indonesia, meski ia beberapa kali menggunakan gawainya untuk menemukan kata yang tepat dalam bahasa Indonesia.
Kenapa durasi pameran ini hingga tujuh tahun? Dan kenapa disebut permanen?
Sebenarnya bukan permanen, tapi semipermanen. Saya tidak bisa menjawab hal itu karena itu keputusan direksi. Tapi setidaknya, menurut saya, dalam tujuh tahun ini kami akan memodifikasi sedikit, termasuk menggelar pameran yang temporer.
Berapa lama persiapan pameran ini?
Tiga tahun. Kami merancangnya sejak 2019.
Apa kesulitan terbesar menyiapkan pameran?
Kesulitan terbesar adalah storyline atau alur cerita. Apakah memakai alur cerita Indonesia atau yang lain. Kadang-kadang ada permasalahan karena satu alur cerita tidak bisa menyambungkan semuanya. Salah satu solusinya adalah dengan menggunakan seni kontemporer, contohnya karya Zico Albaiquni Ruwatan Tanah Air Beta. Menurut saya, karya itu sangat penting sebagai koleksi kami. Kami membelinya dua tahun lalu.
Kenapa sangat penting?
Karena ada kritik besar dalam karya Zico terhadap sistem kolonialisme. Sebelah kiri ada patung Hindu, menurut Zico, tempat kebun raya sekarang adalah tempat suci untuk orang Sunda sebelum Belanda datang. Di awal abad ke-19, Belanda membangun istana yang sekarang menjadi Istana Bogor. Mereka menanam berbagai pohon untuk penelitian, termasuk kelapa sawit. Zico…

Keywords: BelandaPameranKolonialismeTropenmuseumPim WesterkampWarisan Nasional Kita
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

Z
Zhirinovsky, Pemimpin dari Jalanan
1994-05-14

Vladimir zhirinovsky, ketua partai liberal demokrat, mencita-citakan terwujudnya kekaisaran rusia yang dulu pernah mengusai negara-negara…

J
Janji-Janji dari Nigeria
1994-03-12

Di indonesia mulai beredar surat-surat yang menawarkan kerja sama transfer uang miliaran rupiah dari nigeria.…

N
Negeri Asal Surat Tipuan
1994-03-12

Republik federasi nigeria, negeri yang tak habis-habisnya diguncang kudeta militer sejak merdeka 1 oktober 1960.…