Tamu Jakarta Dan Tubuh Erotis Di Ubud

Edisi: 16 Okt / Tanggal : 2022-10-16 / Halaman : / Rubrik : SN / Penulis :


POSISI Bali kini makin mirip posisi Paris-London-Berlin di mata kaum atas Iran: tempat kaum borju “tercerahkan” berlindung bila ingin pamer tubuh dan berpameran tubuh. Memang! Belum ada polisi moral di Jakarta. Kaum perempuan masih bisa lalu-lalang dengan rambut terurai. Paling-paling mereka dijanjikan neraka, tapi tidak ditahan polisi. Namun bila ingin berwacana secara visual dengan berseni erotis ria, atau hendak mempertanyakan nasib wanita dan kelancangan pria dengan tubuh sebagai sarana, janganlah di Jakarta. Maka tidak mengherankan bila banyak borju kita beropsi mencari surga di Bali, tempat undang-undang “pornografi” ditolak diimplementasikan oleh gubernur.
Memang, di negeri ini terdapat situasi multikultural dengan tafsir terkait yang berbeda menurut daerah dan lingkungan sosial masing-masing. Yang dipandang pornografi oleh sebagian besar masyarakat di Jakarta dianggap wajar di Bali. Di Jakarta, visualisasi tubuh tidak boleh ada, tubuh harus takluk pada hukum suratan. Mutlak, tak perlu lagi dipertanyakan. Di Bali, sebaliknya, tubuh boleh hadir sebagai bagian dari alam, sebagai unsur proses lahir-hidup-mati (utpeti-stiti-pralina) yang membentuk semesta. Maka tubuh dianggap wajar bila dihadirkan dalam simbolisme visual—terutama melalui lingga atau alat kelamin. Menariknya, seakan-akan kontradiksi-kontradiksi kultural ini tidak cukup, datanglah satu kontradiksi lagi: bersikap modern.             
Kita melihat adanya jarak kultural kalangan elite kultural Jakarta terhadap sistem suratan ataupun utpeti-stiti-pralina. Tubuh tidak lagi pantang diperlihatkan, atau tidak lagi sekadar wajar sebagai unsur alam biasa, tapi dipertanyakan posisi dan perannya, terutama…

Keywords: Goenawan MohamadSeni RupaSeniSIKA GallerySeni Erotis
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

A
Ada Keramaian Seni, Jangan Bingung
1994-04-23

Seminggu penuh sejumlah seniman menyuguhkan berbagai hal, bertolak dari seni pertunjukan, musik, dan seni rupa.…

M
Mempertahankan Perang Tanding
1994-06-25

Reog khas ponorogo bisa bertahan, antara lain, berkat festival yang menginjak tahun ke-10. tapi, di…

R
Reog Tak Lagi Menyindir
1994-06-25

Asal asul adanya reog ponorogo untuk memperingati perang tanding antara klanasewandono dengan singabarong.