Aransemen-aransemen Nasionalis Singgih Sanjaya

Edisi: 23 Okt / Tanggal : 2022-10-23 / Halaman : / Rubrik : SN / Penulis :


MESKI hujan mengguyur, masyarakat sangat antusias mendatangi pertunjukan musik orkestra Singgih Sanjaya di Concert Hall Taman Budaya Yogyakarta. Gedung berkapasitas 1.200 orang ini tak menyisakan ruang kosong. Bahkan antrean sempat mengular hingga Pasar Beringharjo yang berjarak 600 meter. Apalagi pertunjukan itu digelar gratis dan menjadi oasis bagi masyarakat yang haus akan hiburan setelah pandemi mereda. Mereka ingin menikmati konser bertajuk “Masterpiece of Singgih Sanjaya”.
Pemandangan Nusantara terhampar di panggung Taman Budaya Yogyakarta (TBY) dalam satu pertunjukan orkestra malam itu. Penonton seakan-akan diajak berkeliling, menyusuri Indonesia yang kaya akan musik tradisi. Lagu daerah seperti “Gundul-gundul Pacul”, “Bungong Jeumpa”, dan “Yamko Rambe Yamko” membahana, membawa suasana riang. Komposer Singgih Sanjaya, 60 tahun, menghidupkan “Nyanyian Negeriku”, medley lagu-lagu daerah hasil aransemennya, dalam pertunjukan musik di Concert Hall TBY, Kamis, 13 Oktober lalu.
Singgih adalah konduktor yang konsisten mengaransemen lagu-lagu daerah sejak 2005. Setiap…

Keywords: ISI YogyakartaTaman Budaya YogyakartaOrkestraSinggih SanjayaTwilite Orchestra
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

A
Ada Keramaian Seni, Jangan Bingung
1994-04-23

Seminggu penuh sejumlah seniman menyuguhkan berbagai hal, bertolak dari seni pertunjukan, musik, dan seni rupa.…

M
Mempertahankan Perang Tanding
1994-06-25

Reog khas ponorogo bisa bertahan, antara lain, berkat festival yang menginjak tahun ke-10. tapi, di…

R
Reog Tak Lagi Menyindir
1994-06-25

Asal asul adanya reog ponorogo untuk memperingati perang tanding antara klanasewandono dengan singabarong.