Pelanggaran Ham Di Tragedi Kanjuruhan

Edisi: 6 Nove / Tanggal : 2022-11-06 / Halaman : / Rubrik : NAS / Penulis :


KOMISI Nasional Hak Asasi Manusia menemukan sejumlah pelanggaran HAM dan pidana dalam tragedi Kanjuruhan yang terjadi pada 1 Oktober lalu di Malang, Jawa Timur. Komisioner Komnas HAM, Beka Ulung Hapsara, mengatakan telah terjadi pelanggaran hak hidup yang menewaskan 135 orang akibat penggunaan kekuatan berlebihan oleh aparat keamanan.
“Banyak korban kami temukan dengan wajah dan mata memerah serta lebam,” kata Beka. Komnas HAM juga menyatakan terjadi pelanggaran hak anak. Tercatat ada 38 anak meninggal dalam peristiwa tersebut.
Komisi juga menyoroti pelanggaran yang dilakukan sejumlah pihak, seperti Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI). Organisasi yang dipimpin oleh Mochamad Iriawan itu, misalnya, membolehkan polisi membawa gas air mata ke dalam stadion. Padahal aturan PSSI dan organisasi sepak bola internasional, FIFA, melarang penggunaan gas air mata.
Baca: Bagaimana Polisi Lalai Mengantisipasi Tragedi Kanjuruhan
Ada sejumlah rekomendasi yang diajukan oleh Komnas HAM. Anggota Komnas HAM, Choirul Anam, menyebutkan perlu evaluasi menyeluruh terhadap persepakbolaan nasional. “Tata kelola yang baik serta upaya pemenuhan dan perlindungan masyarakat merupakan komponen hak asasi manusia,” kata Anam.
Komnas HAM juga mendorong pemerintah membentuk tim auditor untuk menguji kelayakan stadion yang digunakan buat kompetisi. Anam menyatakan banyak stadion belum memenuhi standar kelayakan. Komnas pun meminta digelar uji kelayakan terhadap panitia penyelenggara karena petugas yang bertanggung jawab…

Keywords: Mahkamah KonstitusiKomponen CadanganTragedi KanjuruhanImpor GaramFilep Karma
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

S
Setelah Islam, Kini Kebangsaan
1994-05-14

Icmi dikecam, maka muncul ikatan cendekiawan kebangsaan indonesia alias icki. pemrakarsanya adalah alamsjah ratuperwiranegara, yang…

K
Kalau Bukan Amosi, Siapa?
1994-05-14

Setelah amosi ditangkap, sejumlah tokoh lsm di medan lari ke jakarta. kepada tempo, mereka mengaku…

O
Orang Sipil di Dapur ABRI
1994-05-14

Sejumlah pengamat seperti sjahrir dan amir santoso duduk dalam dewan sospol abri. apa tugas mereka?