Naskah Drama Tanpa Suara
Edisi: 4 Dese / Tanggal : 2022-12-04 / Halaman : / Rubrik : SN / Penulis :
SUNYI. Enam laki-laki yang duduk di atas kursi panggung tampak seru seperti tengah berdialog. Mereka ada dalam suasana temaram, tanpa suara, menghadap layar monitor televisi di pinggir panggung. Ada baris-baris kalimat yang harus mereka baca dalam naskah drama Sebuah Kabar dari Pelaminan. Mereka berperan sebagai laki-laki dan perempuan. Yang memerankan perempuan mengerudungkan kain ke atas kepalanya, sedangkan yang berperan laki-laki berkaus dan berbalut kemeja. Kedua tangan mereka bergerak membentuk isyarat, membahasakan kata demi kata yang terbaca. Ada gerakan yang hanya bisa dipahami para pengguna bahasa isyarat, ada pula yang bisa dimengerti oleh banyak orang. Misalnya menekuk kedua telunjuk di sudut bibir yang menggambarkan gigi taring atau kedua telunjuk di atas kepala untuk menyimbolkan setan. Tak hanya melalui visual gerak tangan, mereka juga membaca naskah drama melalui mimik muka. Wajah mereka mengekspresikan rasa sedih, marah, kesal, dan gembira dengan jelas. Bibir mereka pun komat-kamit tapi tetap tanpa suara. Tak ada bebunyian yang menjadi latar pementasan. Penonton pun diam menikmati pertunjukan pembacaan naskah lakon dengan…
Keywords: Pertunjukan, Yogyakarta, Teater, Naskah Drama, Tunarungu, IDRF, 
Artikel Majalah Text Lainnya
Ada Keramaian Seni, Jangan Bingung
1994-04-23Seminggu penuh sejumlah seniman menyuguhkan berbagai hal, bertolak dari seni pertunjukan, musik, dan seni rupa.…
Mempertahankan Perang Tanding
1994-06-25Reog khas ponorogo bisa bertahan, antara lain, berkat festival yang menginjak tahun ke-10. tapi, di…
Reog Tak Lagi Menyindir
1994-06-25Asal asul adanya reog ponorogo untuk memperingati perang tanding antara klanasewandono dengan singabarong.