Seni Rupa Kita Minim Bola

Edisi: 18 Des / Tanggal : 2022-12-18 / Halaman : / Rubrik : SN / Penulis :


AKHIR-AKHIR ini banyak bermunculan grup WhatsApp komunitas seni rupa Indonesia. Setiap grup WhatsApp itu bisa beranggota puluhan orang. Mereka terdiri atas perupa, art dealer, promotor, kurator, penulis, kritikus, pengamat, kolektor, kolekdol, pengelola galeri, bahkan mungkin pemalsu lukisan. Dalam setiap menit mereka dengan riuh membicarakan aneka problem dan fenomena seni rupa Indonesia dan dunia saat ini. Namun keriuhan tersebut mendadak reda ketika ada kabar yang berkaitan dengan Piala Dunia 2022 di Qatar. Perbincangan sepak bola itu lantas bersambung dari kata ke kata dan secara mendadak menggantikan pembicaraan seni rupa. Bahkan sampai menjelajah jauh. Namun para anggota grup WhatsApp seni rupa kembali berantem ketika lapangan sepak bola mengaso dalam beberapa jam. Meski demikian, kehebohan itu pun tiba-tiba senyap ketika Piala Dunia menyajikan gol-gol yang tak terduga. Cerita faktual di atas saya ungkap untuk menunjukkan betapa sesungguhnya masyarakat seni rupa Indonesia sangat menyukai dan bahkan memahami sepak bola. Mereka seperti habis-habisan mengikuti perkembangan sepak bola, dari segenap perupa, kolektor, sampai makelarnya. Dengan mencermati kenyataan di atas kita pun disadarkan ternyata kesukaan dan kecintaan segenap jiwa terhadap sepak bola tidak serta-merta melahirkan seni rupa Indonesia yang mengangkat tema pemujaan atas sepak bola. Tidak seperti yang terjadi di negara-negara pencinta sepak bola lain semisal Inggris yang hari-hari ini memunculkan nama perupa John Myatt. Ada pula Roma dengan Federico Zenobi serta Italia dengan Fabrizio Birimbelli…

Keywords: Sepak BolaSeni RupaTisna SanjayaSudjojonoPiala Dunia 2022
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

A
Ada Keramaian Seni, Jangan Bingung
1994-04-23

Seminggu penuh sejumlah seniman menyuguhkan berbagai hal, bertolak dari seni pertunjukan, musik, dan seni rupa.…

M
Mempertahankan Perang Tanding
1994-06-25

Reog khas ponorogo bisa bertahan, antara lain, berkat festival yang menginjak tahun ke-10. tapi, di…

R
Reog Tak Lagi Menyindir
1994-06-25

Asal asul adanya reog ponorogo untuk memperingati perang tanding antara klanasewandono dengan singabarong.