Kusut Masai Nikel Sulawesi

Edisi: 5 Febr / Tanggal : 2023-02-05 / Halaman : / Rubrik : HK / Penulis :


TIGA hari menjelang tutup tahun 2022, puluhan polisi dari Kepolisian Daerah Sulawesi Tenggara datang ke Blok Mandiodo. Namun area seluas 16 ribu hektare itu sudah sunyi. Polisi tak menemukan para penambang nikel ilegal yang hendak mereka cokok. “Sudah tak ada aktivitas lagi,” kata Kepala Subdirektorat IV Direktorat Reserse Kriminal Khusus Kepolisian Daerah Sulawesi Tenggara Komisaris Ronald Arron Maramis, Jumat, 3 Februari lalu. 
Dari bukit yang menjadi pusat nikel Sulawesi Tenggara di Konawe Utara itu polisi menyita 300 ton nikel yang siap diangkut ke pelabuhan. Juga empat alat berat yang ditinggal para penambang. Polisi mensinyalir aktivitas pertambangan di blok ini ilegal karena PT Aneka Tambang Tbk atau Antam, pemilik konsesi blok ini, belum mengantongi izin pinjam pakai kawasan hutan (IPPKH). 
IPPKH adalah izin terakhir sebuah perusahaan bisa menambang sumber daya alam di kawasan hutan. Dari analisis citra satelit Tempo dan Greenpeace Indonesia, area penambangan Blok Mandiodo sebagian besar berada di hutan lindung dan hutan produksi terbatas serta masuk area Peta Indikatif Penghentian Izin Baru sejak 2020. Menurut polisi, aktivitas pertambangan nikel berlangsung sejak 2019.
Menurut Ronald, setidaknya ada lima penggerebekan…

Keywords: NikelBeking TambangTambang Nikel IlegalNikel IlegalTata Kelola NikelWindu Aji Sutanto
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

V
Vonis Menurut Kesaksian Pembantu
1994-05-14

Tiga terdakwa pembunuh marsinah dijatuhi hukuman 12 tahun penjara. pembela mempersoalkan tak dipakainya kesaksian yang…

H
Hitam-Hitam untuk Marsinah
1994-05-14

Buruh di pt cps berpakaian hitam-hitam untuk mengenang tepat satu tahun rekan mereka, marsinah, tewas.…

P
Peringatan dari Magelang
1994-05-14

Seorang pembunuh berencana dibebaskan hakim karena bap tidak sah. ketika disidik, terdakwa tidak didampingi penasihat…