Mitologi Karibia-jawa Di Panggung Dan Mural
Edisi: 12 Feb / Tanggal : 2023-02-12 / Halaman : / Rubrik : SN / Penulis :
SEORANG penari dengan hiasan di kaki yang mengeluarkan bebunyian duduk bersila seperti tengah berdoa. Tangannya menjulur ke atas dan diukel ke udara. Ia lantas mengentak-entakkan kakinya, mendekati seorang penari lain yang bertubuh agak gemuk di antara sekelompok kecil penari yang roboh. Ia seperti tengah mencabut jiwa penari itu. Penari yang agak gemuk ini seperti bergetar, hidup. Ia pun dengan lincah menyusul menari.
Tarian itu memadukan unsur gerak tari Jawa, balet, dan silat. Delapan penari menampilkan gerak seperti ikan dengan tangan kadang di atas ditangkupkan, badan meliuk, melompat, membuka tangan, dan mengangkat kaki. Berdiri berjajar membentuk segitiga, mereka melingkar rapat saling mengait, kadang tampak rebah bersandar pada bahu sesama penari.
Mereka menampilkan koreografi berjudul La Sirène karya Junadry Leocaria, koreografer Belanda berdarah Karibia yang sukses tampil dalam festival tari di Negeri Kincir Angin. Koreografi ini ditampilkan di Erasmus Huis pada Rabu, 8 Februari lalu, dan Ahad, 12 Februari, di Salihara, Jakarta. Mereka menafsirkan ulang sosok roh penjaga kearifan laut yang dimanifestasikan sebagai perempuan berbadan separuh ikan.
Tarian menampilkan ragam formasi dalam kelompok-kelompok kecil berisi satu-dua dan dua-tiga penari. Ada yang bergerak solo,…
Keywords: Erasmus Huis, Komunitas Salihara, Penari, Koreografer, Junadry Leocaria, 
Artikel Majalah Text Lainnya
Ada Keramaian Seni, Jangan Bingung
1994-04-23Seminggu penuh sejumlah seniman menyuguhkan berbagai hal, bertolak dari seni pertunjukan, musik, dan seni rupa.…
Mempertahankan Perang Tanding
1994-06-25Reog khas ponorogo bisa bertahan, antara lain, berkat festival yang menginjak tahun ke-10. tapi, di…
Reog Tak Lagi Menyindir
1994-06-25Asal asul adanya reog ponorogo untuk memperingati perang tanding antara klanasewandono dengan singabarong.