Bagaimana Singapura Membiayai Transisi Energi Dengan Dana Murah?
Edisi: 2 Juli / Tanggal : 2023-07-02 / Halaman : / Rubrik : EB / Penulis :
BAGI pekerja Sembcorp Industries Ltd, grey heron, burung sejenis bangau berwarna abu-abu, menjadi perhatian khusus saat mereka membangun dan mengoperasikan pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) terapung di Waduk Tengeh, Singapura. Sebab, Badan Pengelola Air Singapura atau Public Utilities Board National Water Agency (PUB) sudah mewanti-wanti Sembcorp agar tak mengganggu habitat penghuni danau tatkala PLTS ini beroperasi. "Bukannya terganggu, burung-burung itu malah sering ke sini untuk membuang kotoran," kata Kepala Keberlanjutan Sembcorp Jen Tan saat Tempo mengunjungi Waduk Tengeh pada pertengahan Juni lalu.
Selain grey heron, di Waduk Tengeh ada beberapa spesies elang yang harus dijaga. Karena itu, PUB meminta Sembcorp tidak menebang pohon dan tidak memasang panel surya terapung di seluruh permukaan waduk agar tak mengganggu burung serta ekosistem di kawasan itu. Sembcorp hanya boleh menggunakan sepertiga permukaan untuk menempatkan panel surya terapung di waduk yang bersebelahan dengan Selat Johor, perbatasan Singapura-Malaysia, itu. Dengan cara ini, perusahaan energi terbesar di Asia Tenggara itu menjalankan bisnis dengan memperhatikan aspek-aspek keberlanjutan.
Sembcorp, yang mengelola portofolio energi hingga 18,5 gigawatt, memang tengah gencar membangun pembangkit listrik dari sumber-sumber terbarukan, seperti tenaga surya. Anak perusahaan Temasek Holdings ini sudah mengoperasikan pembangkit listrik energi terbarukan berkapasitas 11 gigawatt, di antaranya memakai sistem baterai. PLTS terapung menjadi salah satu proyek unggulan perusahaan ini, termasuk PLTS terapung di Waduk Tengeh yang memiliki kapasitas 60 megawatt-peak (MWp).
PLTS terapung Waduk Tengeh dirancang sejak 2011 oleh PUB sebagai pengelola waduk sekaligus calon pembeli listrik. Sembcorp terpilih sebagai pemenang tender pembangunan PLTS pada Februari 2020. Proyek ini mulai berjalan enam bulan sesudahnya atau pada Agustus, ketika Singapura dan semua negara di Asia Tenggara menghadapi pandemi Covid-19.
Di tengah kondisi itu, Sembcorp hanya memerlukan waktu 10 bulan untuk menyelesaikan pembangunan Waduk Tengeh dan mulai mengoperasikannya pada Juli 2021. Di Indonesia, perusahaan ini akan membangun PLTS di Batam, Kepulauan Riau, yang listriknya bakal dijual ke Singapura.
•••
PADA pertengahan Juni lalu, Asia Research and Engagement (ARE), lembaga pemikir yang berbasis di Singapura, mengajak beberapa jurnalis Asia, termasuk Tempo, menengok PLTS Waduk Tengeh yang diklaim sebagai proyek ramah lingkungan dan memenuhi aspek berkelanjutan di sektor energi.
Selain di sektor energi, banyak perusahaan Singapura yang sudah menjalankan bisnis…
Keywords: Singapura, Ekonomi Hijau, Transisi Energi, Pembiayaan Hijau, JETP, ETM, 
Artikel Majalah Text Lainnya
SIDANG EDDY TANSIL: PENGAKUAN PARA SAKSI ; Peran Pengadilan
1994-05-14Eddy tansil pembobol rp 1,7 triliun uang bapindo diadili di pengadilan jakarta pusat. materi pra-peradilan,…
Seumur Hidup buat Eddy Tansil?
1994-05-14Eddy tansil, tersangka utama korupsi di bapindo, diadili di pengadilan negeri pusat. ia bakal dituntut…
Sumarlin, Imposibilitas
1994-05-14Sumarlin, ketua bpk, bakal tak dihadirkan dalam persidangan eddy tansil. tapi, ia diminta menjadi saksi…