Jika Penari Jepang Mementaskan Tari Klasik Mangkunegaran
Edisi: 10 Sep / Tanggal : 2023-09-10 / Halaman : / Rubrik : SN / Penulis :
KEEMPAT penari itu melangkah perlahan dari pintu kiri pendapa Prangwedanan Pura Mangkunegaran, lalu ke bagian tengah. Gerakan mereka gemulai dengan diiringi suara gending "Montro" dan "Ladrang Asmaradana". Gerakan yang gemulai mereka perlihatkan di pendapa di depan pintu berkosen dan bercat hijau tua. Dua foto "si empunya rumah" dipasang di bagian kanan dan kiri pintu di antara jendela. Di bawah lampu gantung klasik yang mewah, para penari seperti menyambut para tamu yang hadir pada Selasa malam, 29 Agustus lalu.
Gerakan tari tersebut memperlihatkan para putri yang sedang berhias atau mempercantik diri menyambut para tamu agung kerajaan. Itulah tari Golek Montro ciptaan Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Arya Mangkunegara VIl (1855-1944) yang ditampilkan pertama kali di hadapan penonton. Itulah alasan tarian ini sering ditampilkan untuk acara penyambutan tamu-tamu penting Pura Mangkunegaran di Surakarta, Jawa Tengah.
Menyusul tari Golek Montro, tampillah tujuh penari perempuan yang berkostum ungu. Mereka membawakan tarian ciptaan Adipati Arya Mangkunegara IV, Bedhaya Bedhah Madiun. Tarian itu mengangkat tema peperangan antara Mataram dan Madiun. Kisah yang diangkat adalah peperangan Raja Mataram, Panembahan Senapati, dengan Retno Dumilah, putri Adipati Ronggolumpeno dari Kabupaten Madiun. Kisah peperangan itu berakhir dengan luluhnya hati Retno Dumilah yang akhirnya menjadi istri Panembahan Senapati.
Meskipun menceritakan peperangan, gerakan tari Bedhaya Bedhah Madiun berbeda dengan cerita perang lain yang biasanya menampilkan adegan perang yang cenderung penuh ketegangan. Koreografi karya ini justru menampilkan gerakan-gerakan nan lembut. Yang istimewa dari penampilan tari bedaya ini adalah para penarinya. Tiga…
Keywords: Kota Surakarta, Hubungan Indonesia-Jepang, Senopati, ISI Surakarta, Penari, Seni Tari, Pura Mangkunegaran, Penari Jepang, 
Artikel Majalah Text Lainnya
Ada Keramaian Seni, Jangan Bingung
1994-04-23Seminggu penuh sejumlah seniman menyuguhkan berbagai hal, bertolak dari seni pertunjukan, musik, dan seni rupa.…
Mempertahankan Perang Tanding
1994-06-25Reog khas ponorogo bisa bertahan, antara lain, berkat festival yang menginjak tahun ke-10. tapi, di…
Reog Tak Lagi Menyindir
1994-06-25Asal asul adanya reog ponorogo untuk memperingati perang tanding antara klanasewandono dengan singabarong.