Peristiwa Besar Dalam Pameran World Press Photo

Edisi: 10 Sep / Tanggal : 2023-09-10 / Halaman : / Rubrik : SEL / Penulis :


DITANDU berlapis dengan kain merah bermotif polkadot, perempuan yang luka-luka itu tergolek pasrah. Empat orang berompi dan bersenjata serta relawan sipil mengangkat Iryna Kalinina, 32 tahun, yang terpejam. Tangan kirinya seperti menahan perut buncitnya. Mereka melintas di sebuah lahan kosong di sekitar rumah sakit bersalin di Kota Mariupol, Ukraina, yang porak-poranda karena serangan bom dan mortir Rusia. Seluruh gedung rumah sakit itu compang-camping, semua kaca jendelanya rontok, sebagian bangunannya terkelupas. Asap hitam masih mengepul saat mereka melintas di lahan yang penuh patahan pohon dan ranting.
Sebuah foto yang sangat menyentuh. Evgeniy Maloletka, fotografer dari Associated Press, memberi judul foto karyanya itu "Mariupol Maternity Hospital Airstrike". Tiga hari setelah Maloletka mengabadikan momen ini, Kalinina meninggal. Dia menyusul bayinya yang bernama Miron, yang berarti "perdamaian", yang meninggal setengah jam sebelumnya saat dilahirkan. Invasi Rusia pada tahun lalu meluas ke semua penjuru Ukraina. Mereka membabi buta menargetkan permukiman warga sipil dan memakan puluhan ribu korban jiwa, termasuk penghuni rumah sakit tempat Kalinina dirawat.

Foto karya Evgeniy Maloletka berjudul "Mariupol Maternity Hospital Airstrike" yang memenangkan kategori World Press Photo of the Year. worldpressphoto.org/Evgeniy Maloletka
Maloletka mendapatkan momen tragis itu saat ia hendak mengisi daya baterai kameranya setelah merekam kuburan massal warga sipil. Ketika itu ia tiba-tiba mendengar suara jet dan ledakan bom yang menghancurkan rumah sakit bersalin di Mariupol. Saat berlari menuju rumah sakit itu, ia menangkap momen menyakitkan ini. "Saya berharap bisa melupakan kejadian yang saya rekam ini, tapi ternyata tidak," tuturnya.
Foto tragis ini terasa sekali direkam dengan dingin. Maloletka terasa masih dapat mengambil foto dengan tenang. Unsur artistik pun terekam dalam foto ini dengan terlihatnya ekspresi sedih Kalinina saat ia digotong para tentara dan adanya unsur warna merah bermotif polkadot pada selimut yang menjadi alas tandunya. Warna merah kuat yang berbanding terbalik dengan warna-warna kelam di seputar kehancuran bangunan seolah-olah memaksa pandangan publik langsung tertuju kepada Kalinina yang sedang terbaring lemah.
Bidikan kamera Maloletka ini menyentuh para juri World Press…

Keywords: Erasmus HuisUkrainaFotografiWorld Press PhotoInvasi RusiaPameran Foto
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

Z
Zhirinovsky, Pemimpin dari Jalanan
1994-05-14

Vladimir zhirinovsky, ketua partai liberal demokrat, mencita-citakan terwujudnya kekaisaran rusia yang dulu pernah mengusai negara-negara…

J
Janji-Janji dari Nigeria
1994-03-12

Di indonesia mulai beredar surat-surat yang menawarkan kerja sama transfer uang miliaran rupiah dari nigeria.…

N
Negeri Asal Surat Tipuan
1994-03-12

Republik federasi nigeria, negeri yang tak habis-habisnya diguncang kudeta militer sejak merdeka 1 oktober 1960.…